Imbas Amukan Corona, 5 Negara Ini Kembali Alami Lonjakan Kasus

Imbas Amukan Corona, 5 Negara Ini Kembali Alami Lonjakan Kasus

Ayunda Septiani - detikHealth
Selasa, 26 Okt 2021 09:46 WIB
Imbas Amukan Corona, 5 Negara Ini Kembali Alami Lonjakan Kasus
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Sejumlah negara hingga saat ini masih melaporkan penambahan kasus infeksi virus COVID-19 dan ada juga negara yang melandai kasus penularan COVID-19.

Beberapa negara disebut mengalami lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya China. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 negara yang dihantam Corona.

1. China

Dikutip dari laman Reuters, seorang pejabat kesehatan China pada hari Minggu (24/10/2021) mengatakan wabah COVID-19 di China mungkin akan menyebar lebih jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China baru-baru ini meningkatkan pengawasan untuk perjalanan dan menyerukan soal pengurangan mobilitas sebagai salah satu langkah menekan infeksi.

Sebagian besar wilayah China telah berhasil menekan laju penularan infeksi lokal, terutama menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 yang akan digelar 2022 mendatang. Hanya saja, ada lebih dari 100 kasus lokal yang dilaporkan dalam sepekan terakhir di 11 provinsi, sebagian besar terkait dengan wisata.

ADVERTISEMENT

"Ada peningkatan risiko bahwa wabah mungkin menyebar lebih jauh, dibantu oleh 'faktor musiman'," kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng.

Wakil direktur komisi Wu Liangyou menambahkan, varian Delta yang menyebabkan wabah juga sangat mudah menular. Hal itu menunjukkan bahwa kasus baru berasal dari sumber baru dari luar negeri.

2. Jerman

Jerman mencatat lonjakan infeksi virus Corona tertinggi sejak pertengahan Mei pada hari Sabtu (23/10/2021), mencapai ambang 100 kasus per 100.000 dalam tujuh hari terakhir.

Namun, Menteri Kesehatan Jens Spahn mencatat bahwa Jerman dapat mengatasi jauh lebih baik sekarang karena adanya program vaksinasi.

Meski demikian, dia mengatakan pembatasan seperti pemakaian masker dan pembatasan aktivitas di dalam ruangan untuk orang yang tidak divaksinasi akan tetap diberlakukan sampai musim semi mendatang.

Tingkat infeksi kasus tujuh hari naik menjadi 100 pada hari Sabtu dari 95 pada hari Jumat, kata Institut Robert Koch yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit.

3. Rusia

Kasus infeksi COVID-19 di Rusia pada Senin (25/20/2021) mencapai 37.930 kasus baru. Angka tersebut merupakan angka tertinggi di negara itu sejak awal pandemi COVID-19. Otoritas setempat juga mengatakan pada hari Sabtu (23/10/2021) bahwa 1.075 kasus meninggal karena COVID, dan 37.678 kasus baru.

Jumlah kematian harian sekitar 33 persen lebih tinggi dari yang tercatat pada akhir September dan kasus infeksi telah meningkat sekitar 70 persen dalam sebulan terakhir. Hanya sekitar sepertiga dari 146 juta orang Rusia yang telah divaksinasi.

4. Inggris

Lebih dari 50 ribu warga Inggris terinfeksi virus Corona. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini.

Lonjakan kasus disebabkan oleh varian Delta Plus AY.4.2. Amukan Corona di negara ini memicu kekhawatiran, terlebih Inggris menjadi salah satu negara yang cakupan vaksinasinya sudah termasuk tinggi.

5. Bulgaria

Belum lama ini pemerintah Bulgaria berencana akan mengirimkan pasien COVID-19 ke luar negeri dalam beberapa hari ke depan. Gelombang keempat di negara tersebut membanjiri sistem kesehatannya, memaksa Bulgaria meningkatkan pembatasan.

Menteri Kesehatan Stoycho Katsarov mengatakan kepada saluran TV Nova bahwa tingkat infeksi saat ini tidak bisa dihentikan dalam 10 hingga 15 hari ke depan, maka akan ada "masalah besar" yang akan dihadapi.

"Kapasitas kami dalam hal staf dan ventilator praktis habis, kami harus mencari bantuan dari luar negeri," katanya dikutip dari SCMP.

Halaman 2 dari 2
(ayd/up)

Berita Terkait