Ketahui Beda Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun dan Orang Dewasa

Jihaan Khoirunnissa - detikHealth
Kamis, 04 Nov 2021 13:03 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d
Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun. Lantas apa perbedaannya dengan vaksin untuk orang dewasa?

Ternyata ada 2 hal yang membedakan keduanya, yaitu terkait dosis dan jarak waktu pemberian vaksinnya. Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Kusnandi Rusmil mengatakan untuk vaksin Sinovac yang diberikan pada orang dewasa sebanyak 0,5 ml dengan kandungan 0,5 mikrogram sebanyak dua kali. Sedangkan untuk anak-anak dengan usia 6-11 tahun, vaksin diberikan sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,3 mikrogram sebanyak dua kali.

"Jadi dipakai dosis yang rendah tapi efektivitasnya tinggi dan sama dengan yang dosis orang dewasa. Dari hasil uji klinis ya begitu. Di China, Bangkok efek uji klinisnya sama, aman," katanya dikutip dari laman CNN, Kamis (4/11/2021).

Adapun terkait waktu penyuntikan, Kusnandi menyebut bagi orang dewasa diberikan dalam rentan waktu 14 hari. Sementara untuk anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan suntikan vaksin diberikan dalam rentan waktu 28 hari.

Dia pun memastikan keamanan atas efek samping dari dua dosis vaksin Sinovac tersebut buat anak-anak.

"Selama ini dari hasil uji klinis belum ada kasus efek samping yang berbahaya. Soal KIPI [Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi] itu ada reaksi lokal dan sistemik. Lokal misalnya bengkak dan kemerahan di tempat suntikan. Itu selalu ada, tapi di tolerir. Biasanya diobservasi selama 30 menit pertama, lalu 1 jam berikutnya. Kalau bagus, hasilnya bagus," tuturnya.

"Kemudian sistemik, efek yang tidak dapat diperkirakan. Umpamanya ada yang masuk rumah sakit setelah divaksin, itu akan dipantau sebulan. Ternyata ada yang dapat placebo dan vaksin sama," lanjutnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan jika anak-anak yang menerima vaksin COVID-19 masih harus mendapatkan imunisasi wajib lainnya, maka pemberiannya harus berjarak satu bulan atau lebih.

"Jaraknya satu bulan antara imunisasi dengan vaksin. Satu bulan atau satu bulan lebih lah ya. Itu sesuai dengan hasil uji klinis," terangnya.

Seperti diketahui BPOM secara resmi sudah mengeluarkan izin untuk pemberian dosis vaksin Sinovac kepada anak-anak usia 6-11 tahun pada Senin (1/11). Dalam waktu dekat disebutkan Pfizer dan Sinophram juga bakal segera menyusul untuk mendapatkan izin penggunaan untuk anak dari BPOM. Meski begitu, pemberian dosis vaksin untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia baru akan dimulai pada 2022 mendatang.

Simak Video "IDAI Rekomendasikan 2 Vaksin Baru untuk Anak"


(ega/ega)
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork