Awas! Di Indonesia, Belum Pernah Ada Libur Panjang Tanpa Kenaikan COVID-19

Awas! Di Indonesia, Belum Pernah Ada Libur Panjang Tanpa Kenaikan COVID-19

Akbar Malik - detikHealth
Jumat, 12 Nov 2021 06:27 WIB
Awas! Di Indonesia, Belum Pernah Ada Libur Panjang Tanpa Kenaikan COVID-19
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

RI selalu melewati libur panjang dengan peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan. Dua tahun terakhir, Indonesia melewati libur Natal dan Tahun Baru selalu mencatat angka kenaikan kasus virus. Satgas COVID-19 mengatakan pemerintah daerah harus mewaspadai faktor pemicu lonjakan kasus di masa liburan.

Faktor pemicu itu antara lain peningkatan mobilitas selama libur yang tak disertai testing. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan pentingnya testing selama terdapat ruang peningkatan mobilitas.

"Pemberlakuan kewajiban testing merupakan hal yang sangat penting atau krusial, mengingat testing adalah langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi sehat, sehingga tidak menularkan virus ke daerah tujuannya," ujar Wiku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tradisi makan bersama dan berkumpul keluarga pada saat hari raya agama dan libur panjang adalah faktor peningkatan kasus.

"Tradisi berkumpul makan bersama maupun tradisi keagamaan yang secara alamiah meningkatkan peluang penularan COVID-19 karena menimbulkan kerumunan dan yang keempat peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan," papar Wiku.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Satgas COVID-19 diminta lebih bersiap dalam upaya menekan mobilitas masyarakat agar kenaikan kasus bisa dihindari.

"Berdasarkan analisis tersebut saya minta pemerintah daerah, seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong periode libur Natal dan Tahun Baru," pungkas Wiku.

Dalam laporan mingguan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia juga diingatkan untuk mewaspadai peningkatan mobilitas yang kembali meningkat signifikan. Bahkan, di seluruh wilayah Jawa-Bali, peningkatannya kembali tinggi seperti sebelum pandemi COVID-19.




(up/up)

Berita Terkait