Setelah sempat berhasil mengatasi pandemi, Jerman kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 mencapai 50 ribu kasus Corona dalam sehari.
Otoritas kesehatan Jerman melaporkan rekor terbaru 50.196 kasus dalam sehari pada Kamis (11/11/2021) waktu setempat. Dalam empat hari berturut-turut Jerman mencetak rekor tertinggi penambahan untuk tambahan kasus harian.
Meski lonjakan kasus terus terjadi, tiga partai politik Jerman memutuskan untuk tidak memperpanjang masa darurat yang akan selesai pada 25 November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, parlemen Jerman sedang dalam pembahasan aturan baru untuk mengatasi gelombang keempat virus Corona tanpa menerapkan lockdown ataupun mewajibkan vaksinasi COVID-19. Koalisi pemerintah juga mengusulkan legislasi yang sudah ada, seperti aturan wajib masker di tempat umum indoor, untuk ditegakkan dan diperketat.
1. Masa darurat tidak diperpanjang.
Sebagai informasi, Jerman telah memberlakukan masa darurat sejak awal pandemi dan akan berakhir pada 25 November mendatang. Kendati menunjukkan tren peningkatan kasus, tiga partai politik memutuskan untuk tidak memperpanjang masa darurat.
Beberapa politikus Jerman beranggapan, masa darurat tidak diperlukan lagi karena vaksinasi Corona sedang berjalan di negara itu dan kebutuhan untuk membentuk normalitas baru.
2. Membuka kembali tes Corona gratis
Pemerintah Jerman berencana membuka kembali tes COVID-19 gratis yang sebelumnya dihentikan untuk memberikan insentif kepada warga yang bersedia divaksin Corona. Rencananya pusat-pusat vaksinasi akan dibuka kembali dan diberlakukan secara gratis.
3. Beban kapasitas rumah sakit
Lonjakan kasus ini, mulai membebani kapasitas sejumlah rumah sakit di Jerman. Akibatnya, para dokter dan tenaga kesehatan terpaksa mempertimbangkan untuk menunda jadwal operasi.
4. Sempat berhasil menangani pandemi
Dikutip dari CNBC, Jumat (12/11/2021), Jerman sempat menuai pujian atas keberhasilannya menangani pandemi dengan sigap. Melalui program testing yang luas dan pelacakan yang efisien, serta standar perawatan kesehatan yang tinggi, terbukti dapat mencegah kasus penularan dan kematian yang meluas.
Keberhasilan ini disebut-sebut jauh lebih baik daripada negara tetangga, Prancis dan Italia. Namun, upaya vaksinasi di Jerman berjalan lambat. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 69,8 persen populasi telah menerima satu vaksinasi COVID-19 dan 67,3 persen populasi telah divaksinasi lengkap.
Persentase ini jauh lebih rendah jika dibanding Inggris dengan 79,8 persen populasinya, di atas usia 12 tahun telah divaksinasi lengkap.
5. Lonjakan kasus Corona di negara-negara Eropa
Selain Jerman, Prancis juga mengalami lonjakan kasus COVID-19. Sebagian besar, disebabkan oleh penyebaran varian delta yang jauh lebih mematikan. Bahkan, pada Rabu (10/11/2021), Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan Prancis berada di awal gelombang kelima pandemi.
Sementara itu, Inggris, menunjukkan tren penurunan kasus Corona. Sebelumnya, negara ini telah mengalami lonjakan kasus secara pesat sejak akhir musim panas. Namun, masih dengan angka kasus harian baru yang tinggi, yakni 40.000 kasus pada Rabu (10/11/2021).
(naf/naf)











































