Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap angka positivity rate Corona di Indonesia selama delapan pekan terakhir berada di bawah 2 persen. Angka ini bisa diandalkan jika jumlah testing COVID-19 terus berada di standar WHO.
"Sejak pertengahan Mei 2021, tingkat testing di Indonesia tercatat lebih dari 1 per 1.000 populasi per minggu. Dalam sembilan pekan terakhir, angkanya lebih dari 4 per 1.000 penduduk per minggu," sebut WHO dalam laporan mingguan per 17 November 2021.
"Sangat penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi pengujian yang ketat untuk cepat mengidentifikasi kasus COVID-19 di antara kasus suspek dan kontak dekat," sambung WHO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, semua provinsi Indonesia berada di level 1 penularan COVID-1 selama sepekan terakhir. Artinya, insiden kasus dan transmisi dalam 14 hari terakhir tercatat rendah.
Jabar, Jateng, DIY hingga Banten
Meski begitu, ada beberapa provinsi yang disorot WHO terkait mobilitas. Pasalnya, di sejumlah provinsi angka mobilitas kembali meningkat seperti sebelum pandemi COVID-19.
Analisis mobilitas tersebut dinilai WHO menjadi penting untuk antisipasi dan pemantauan pergerakan penduduk saat risiko kasus COVID-19 masih meluas. Peningkatan interaksi warga otomatis bisa meningkatkan risiko penularan Corona, meski tren kasus saat ini relatif rendah.
"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi," beber WHO.
"Peningkatan yang mencolok dalam mobilitas masyarakat di ritel dan rekreasi diamati di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Banten, dimana tingkat mobilitas sebelum pandemi," pungkas WHO dalam laporan terbaru.
(naf/up)











































