.webp)
Raket nyamuk jadi salah satu pilihan favorit untuk mengatasi serangan nyamuk. Dibanding menepuk nyamuk dengan tangan kosong, raket dinilai sangat membantu dan lebih praktis untuk bebas dari gigitan nyamuk.
Di pasaran, pilihan jenis raket nyamuk sangat beragam. Beberapa orang memilih raket nyamuk yang tidak terlalu mahal, tidak berat, dan tentunya bisa bertahan lama. Seperti halnya Fify (23), seorang karyawan swasta asal Bekasi. Baginya, yang penting awet.
"Harganya pasti yang nggak mahal-mahal banget lah ya standar asal bisa awet. Pastinya nggak mau yang terlalu gede, karena biasanya berat banget malah jadi pegal kalau lama-lama dipakai," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga menjadi pertimbangan Azani (25) yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta Selatan. Ia mengatakan tidak perlu raket nyamuk yang terlalu mahal, asalkan bisa tahan banting dan punya garansi.
"Nggak perlu mahal-mahal, karena yang sudah-sudah raket nyamuk nggak bisa awet dalam waktu tahunan. Yang penting pengisian daya cepat, ada senter, ada garansi jadi sewaktu-waktu meleduk kita bisa klaim, dam kalau bisa tahan banting," jelasnya.
Apa sih yang sering dikeluhkan saat pakai raket nyamuk?
Ada berbagai hal yang biasanya dikeluhkan pengguna raket nyamuk. Mulai dari cepat rusak, baterai boros, suka konslet, hingga kurang efektif untuk membunuh nyamuk.
Menurut Erni (24) seorang pebisnis asal Makassar, efektivitas raket nyamuk akan semakin berkurang jika sudah dipakai terlalu lama. Terlebih jika raketnya sering terbentur ke dinding.
"Kalau lama toh kadang ndak bagus. Apalagi suka kepentok raketnya sih gampang rusak," jawabnya.
Meski begitu, mereka masih lebih memilih menggunakan raket nyamuk dibandingkan dengan obat nyamuk ataupun kelambu. Pasalnya, bau dari obat nyamuk terlalu menyengat dan berasap.
Terlebih jika menggunakan obat nyamuk bakar, bisa berbahaya karena ada api dan menyisakan abu bekas pembakaran. Sedangkan kelambu, terlalu ribet untuk memasangnya.
"(Raket nyamuk) praktis nggak ribet dibawa kemana-kemana. Kalau kelambu kan agak ribet masangnya, belum lagi kalau robek dicakar kucing," ujar Fify.
"Kelambu cuma meng-cover selama tidur, kalau lagi duduk-duduk di ruangan tamu ya kali pakai kelambu," pungkas Erni.
