Takut, menjadi alasan kebanyakan lansia untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Namun demikian ada cara tersendiri yang dilakukan Babinsa di Boyolali agar lansia mau disuntik vaksin.
Seperti yang terlihat dari pelaksanaan vaksin door to door dengan sasaran para lansia di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Babinsa Jembungan Serka Joko Suprihatin tak segan memberikan pelayanan pijat kepada lansia sebelum divaksin oleh bidan desa setempat.
"Kegiatan vaksinasi untuk lansia kita laksanakan door to door. Memang banyak lansia yang takut untuk disuntik vaksin, maka coba saya rayu agar mau disuntik dengan cara saya yaitu pijat," kata Serka Joko Suprihatin di sela-sela vaksinasi door to door di RT 10/02 Dukuh Jembungan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksinasi COVID-19 lansia di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto |
Dari pantauan detikcom, petugas vaksinator bersama Babinsa, Babinkamtibmas, perangkat desa dan ketua RT tampak mendatangi rumah-rumah lansia yang terdata belum mengikuti vaksin COVID-19. Ada yang dengan sukarela mau divaksin, namun ada pula yang tidak mau dengan berbagai alasan.
Ada yang beralasan hipertensi atau darah tinggi, badannya sakit, maupun memiliki penyakit penyerta. Petugas vaksinator memang tidak memaksakan. Petugas memeriksa tensi darah lansia yang hendak divaksin. Jika tensinya tinggi maka ditunda. Atau yang memiliki riwayat penyakit komorbid juga tidak divaksin.
Sedangkan yang takut, petugas vaksinator pun merayu dengan pelan-pelan agar mau disuntik. Serka Joko Suprihatin yang komunikatif memijat sambil berdialog dengan para lansia.
"Saya pijat tidak membayar mbah, tapi setelah pijat nanti divaksin ya. Kakinya (yang sakit) sembuh, tambah sehat," kata Joko Suprihatin sembari memijit seorang lansia.
Menurut dia, dalam kegiatan vaksinasi door to door hari sebelumnya juga ada sejumlah lansia yang sulit sekali untuk mau disuntik vaksin. Namun petugas terus melakukan pendekatan, termasuk dengan cara pijat ini akhirnya lansia mau suntik vaksin.
"Alhamdulillah dengan cara saya merayu, memijat, alhamdulillah para lansia mau divaksin," jelas dia.
Babinsa ini memang memiliki keahlian memijat. Keahlian itu dia gunakan untuk membantu warga yang memerlukan penanganan pijat.
Bidan Desa Jembungan, Wakidah, menambahkan kendala vaksin lansia ini memang kebanyakan takut. Pihaknya terjun langsung ke rumah-rumah warga untuk mendekatkan pelayanan.
"Kita koordinasi dengan Pemerintah Desa. Datanya dari RT. Kemudian kita bikin jadwal. Seperti hari ini kita di RT 10. Kita menyiapkan tempat di rumah Pak RT, tapi kalau tidak ada yang datang, kita langsung door to door," ujar Wakidah.
"Kendalanya, kebanyakan takut. Kita lakukan skrining. Kalau memang ada penyakit penyerta dan tidak boleh, kita nggak memberi (suntik vaksin), kecuali ada izin dokter. Kalau memang harus ditunda ya ditunda, nanti kita bikin jadwal lain waktu. Seperti tadi ada yang ditunda karena hipertensi," sambung Wakidah.
Vaksinasi COVID-19 lansia di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto |
Sementara itu Camat Banyudono, Jarot Purnama, menyatakan pihaknya akan terus melakukan penyisiran terhadap warga yang belum mendapatkan vaksin COVID-19. Capaian vaksinasi di Kecamatan Banyudono saat ini 90,1 persen.
"Kami tetap berupaya dengan semua jajaran, baik dinas kesehatan, TNI, Polri petugas kecamatan setiap hari akan selalu berupaya dari desa ke desa, masuk door to door, kita upayakan untuk menyasar sekian persen yang belum tervaksinasi," tandas Jarot.
(fds/fds)












































Vaksinasi COVID-19 lansia di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto
Vaksinasi COVID-19 lansia di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto