'Hantu Microsleep' Mengintai di Jalanan, Ini Bedanya dengan Mengantuk

'Hantu Microsleep' Mengintai di Jalanan, Ini Bedanya dengan Mengantuk

Akbar Malik - detikHealth
Sabtu, 27 Nov 2021 14:01 WIB
Hantu Microsleep Mengintai di Jalanan, Ini Bedanya dengan Mengantuk
Hati-hati microsleep saat berkendara, begini bedanya dengan mengantuk. (Foto: (iStock)
Jakarta -

Mengantuk saat berkendara adalah salah satu pemicu kecelakaan. Banyak orang yang tetap mengemudikan kendaraannya meski ia mengantuk. Dengan begitu, terkadang kecelakan tidak bisa dihindari.

Pengetahuan akan mengemudi dengan sadar dan tidak dalam keadaan mengantuk sudah banyak disampaikan. Di tol sekalipun sudah ada rest area untuk beristirahat. Meski begitu, masih banyak pengemudi yang tidak menghiraukan hal tersebut.

Banyak kecelakaan yang disebabkan oleh microsleep atau tidur sekejap. Hal tersebut diakibatkan karena pengemudi tetap memaksakan berkendara padahal ia sudah mengantuk. Kemudian muncul pertanyaan, apa bedanya microsleep dan mengantuk biasa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Microsleep ini adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami tidur itu kurang dari 30 detik. Ini bukan hanya terpejam atau berbaring, tapi diketahui dari perubahan aktivitas otak," jelas dr Zicky Yombana, Sp S, dalam diskusi e-Life detikHealth, Jumat (26/11/2021).

"Jadi meskipun matanya melek tapi dia lagi duduk, itu bisa saja terjadi microsleep," lanjut dokter yang berpraktik di Omni Hospital Pulomas dan Brawijaya Hospital Saharjo itu.

ADVERTISEMENT

Gejala microsleep

Mengenai gejala microsleep, dr Zicky mengatakan bisa sangat terasa dan terlihat. "Biasanya nguap berkali-kali, terus matanya kedip-kedip lebih cepat. Kalau dibiarin dan nggak istirahat, itu bakal microsleep," paparnya.

Perbedaan dari microsleep dengan mengantuk biasa adalah dari proses lanjutan dari respons tubuh terhadap rasa kantuk. Mengantuk biasa tidak akan sampai tidur, tetapi microsleep itu telah tidur dalam waktu yang sekejap.

"Kalau ngantuk ya selayaknya ngantuk, tapi dia tidak sampai mengalami tidur. Ketika ngantuk, otak memberikan alarm bahwa 'hey, saya kurang oksigen, saya perlu istirahat' itu mengantuk. Tapi kalau microsleep, itu langsung shut down sendiri. Jadi tidur itu eksekusi selanjutnya dari rasa mengantuk," jelas dr Zicky.

Bagaimana ketika microsleep terjadi saat berkendara?

Sony Susmata, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), membeberkan pengamatan terhadap kasus microsleep yang biasa terjadi pada para pengemudi.

"Microsleep banyak terjadi ya, khususnya pada saat pagi, sore, atau malam hari. Itu di saat kondisi fisik pengemudi sudah drop dan lelah, sehingga terkena microsleep," jelas Sony pada diskusi e-Life.

Sony melanjutkan bahwa ciri-ciri microsleep pada pengemudi bisa terlihat ciri-cirinya. "Pertama, kendaraan bergeraknya liar, ke kanan ke kiri. Bisa juga jarak dengan kendaraan depannya semakin menjauh. Sebagian pengemudi yang microsleep berhasil selamat, sebagian berujung kecelakaan," lanjutnya.

Dengan demikian, solusi satu-satunya ketika kantuk sudah menyerang ketika sedang berkendara adalah beristirahat sejenak.

"Harus dipahami adalah ketika otak itu sudah lelah, ia harus beristirahat. Mau pakai kafein, kasih kipas, nggak akan bisa. Istilahnya komputernya udah panas, satu-satunya cara harus di-restart," kata dr Zicky.

Halaman 3 dari 2
(naf/naf)

Berita Terkait