Sebuah studi menggambarkan seberapa bahayanya varian Omicron jika dibandingkan dengan varian Delta. Ini dilakukan dan dipublikasikan oleh Rumah Sakit Bambino Gesu di Roma, Italia.
Dalam studi ini, para peneliti di Italia menyediakan 'gambar' tiga dimensi yang mirip seperti peta. Menurut tim peneliti, dari gambar itu terlihat bahwa varian Omicron menghasilkan lebih banyak mutasi daripada varian Delta.
"Kita dapat dengan jelas melihat bahwa varian Omicron menghadirkan lebih banyak mutasi daripada varian Delta, yang terkonsentrasi di atas semuanya dalam satu area protein yang berinteraksi dengan sel manusia", kata tim peneliti dalam sebuah pernyataan, dikutip dari France 24, Senin (29/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak secara otomatis berarti bahwa variasi ini lebih berbahaya, hanya saja virus telah beradaptasi lebih jauh dengan spesies manusia dengan menghasilkan varian lain," lanjutnya.
Menurut profesor mikrobiologi klinis sekaligus peneliti di Bambino Gesu, Claudia Alteria, tim peneliti kini fokus untuk melakukan pencarian mutasi pada 'struktur tiga dimensi dari spike protein virus'.
Gambar itu dihasilkan dari studi tentang urutan varian baru yang tersedia untuk komunitas ilmiah, yang sebagian besar dari Botswana di Afrika Selatan dan Hong Kong.
"Gambar ini, yang mewakili peta dari semua variasi, menggambarkan seberapa banyak mutasi Omicron tetapi tidak mendefinisikan perannya (lebih berbahaya atau tidak)," ujar Alteria.
"Sekarang penting untuk menentukannya melalui eksperimen laboratorium, apakah kombinasi mutasi ini dapat berdampak pada penularan atau efektivitas vaksin misalnya," pungkasnya.
(sao/kna)











































