4 Penyebab Penis Patah, Ikut DDD Challenge Bisa Jadi Salah Satunya!

Viral tren DDD Challenge di awal Desember. Tantangan Ini singkatan dari Destroy D*ck December. Ini adalah sebutan untuk tantangan masturbasi rutin sebulan penuh bagi pria.
Namun tren DDD bisa menimbulkan risiko serius, salah satunya penis patah. Ahli urologi dr Andredasta C Sinulingga, SpU, dari RSU Bunda Margonda mengingatkan masturbasi yang terlalu intens berisiko mencederai jaringan di corpus cavernosum atau bagian pada penis yang berperan saat ereksi. Saat itu terjadi, bukan tidak mungkin penis 'patah' (penile fracture).
"Jika manipulasi saat masturbasi itu dilakukan sangat kuat atau berlebihan, atau ada juga yg masturbasi dengan menekan-nekan penisnya pada kasur, papan, dan lain-lain, tentu bisa berisiko patah tadi," papar dr Andre pada detikcom, Rabu (1/12/2021).
Walau tidak bertulang, ternyata penis juga bisa patah. Kondisi ini bisa terjadi pada semua pria apabila mengalami cedera fisik, seperti jatuh atau kecelakaan dan bisa sangat menyakitkan.
Kondisi ini berbeda dari patah tulang atau bentuk keretakan lainnya di tubuh.
Dikutip dari Mayoclinic, saat mengalami ereksi, penis akan membesar dengan aliran darah yang mengisi dua silinder (copora cavernosa). Jika penis membesar dibengkokkan secara tiba-tiba atau dipaksa, maka bisa menyebabkan trauma yang merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder (tunica albuginea) pada penis. Kondisi ini kemudian disebut penis patah.
Penyebab penis patah pun biasanya beragam. Dikutip dari Healthline, Kamis (2/12/2021) berikut beberapa penyebab penis patah:
1. Posisi Bercinta
Sebuah penelitian menunjukkan, posisi bercinta woman on top atau wanita berada di atas sangat berisiko menyebabkan penis patah.
Dalam posisi ini, wanita biasanya menumpukan seluruh berat tubuhnya pada penis yang sedang ereksi. Kerap kali, wanita tidak sadar posisi penis berubah atau tertekuk.
Untuk menghindari patah penih saat bercinta, sebaiknya gerakan dikendalikan oleh pria. Dengan begitu, penetrasi bisa dihentikan sesegera mungkin ketika mengalami rasa sakit.
2. Seks Agresif
Selain posisi tersebut, gerakan seks yang agresif juga berisiko menyebabkan penis patah. Hal ini bisa terjadi jika penis menabrak tulang kemaluan wanita atau bagian perineum (area di antara anus dan vulva) dengan gerakan cepat.
4. Masturbasi Berlebihan
Mengutip laman getroman.com, sebuah studi menemukan bahwa seks bertanggung jawab 75 persen atas kasus patah penis. Kemudian 25 persen lainnya, melibatkan masturbasi berlebih, trauma tumpul, atau jatuh (atau jatuh dari tempat tidur).
Saat melakukan masturbasi, penis berisiko patah apabila dilakukan terlalu agresif atau dengan teknik yang kurang tepat.
4. Kecelakaan
Resiko penis patah tidak terbatas pada hubungan seksual saja. Pria bisa menderita penis patah jika terjatuh atau mengalami benturan fisik keras pada penis saat ereksi.
Penis patah memang termasuk kejadian yang jarang terjadi, namun diperlukan segera pertolongan dari dokter urologi. Jika tidak segera diobati, penis patah akan menimbulkan beberapa komplikasi, mulai dari perubahan bentuk penis hingga disfungsi ereksi yang bersifat permanen.
Simak Video "Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)