Belakangan seorang bintang porno bernama Adriana Chechik, membagikan kisah pahit saat dirinya mengalami saraf tulang belakang terjepit. Kondisi tersebut bisa menimbulkan gejala seperti nyeri punggung bawah (pinggang), sakit punggung atas, atau nyeri pada leher.
"Aku benar-benar kacau sekarang," dia memulai ceritanya. "Saya pernah mengalami syaraf terjepit di bagi C6 dan 7 (bagian tulang belakang) dan saat ini bagian tersebut tidak berada di tempatnya," terangnya.
Saraf tulang terjepit atau hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi saat bantalan atau cakram (soft gel disc atau nucleus pulposus) di antara vertebra (tulang belakang) keluar dari posisi semula atau robek dan menjepit saraf belakangnya. Banyak orang yang menyebut kondisi ini dengan istilah "saraf kejepit".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari spine-health.com, Kamis (2/12/2021), HNP biasa terjadi pada vertebra servikal (leher) dan lumbal (pinggang). Bagian leher sendiri memiliki 7 ruas vertebra.
HNP servikal (saraf kejepit leher) paling sering mengenai ruas C6-C7 karena ruas tersebut merupakan bagian yang paling sering bergerak dan mudah terkena proses degenerasi.
Gejala Syaraf Terjepit
Saraf terjepit dapat menimbulkan beragam gejala bergantung pada lokasi jepitan saraf itu terjadi. Namun pada umumnya, dapat dikatakan mengalami saraf kejepit jika mengalami satu dari tiga gejala ini:
- Nyeri dari leher menjalar ke bahu hingga ke jari tengah.
- Mati rasa di telapak tangan, jari telunjuk, dan jari tengah.
- Merasa lemas pada lengan bagian atas, lengan bawah, siku dan pergelangan tangan
Penanganan Saraf Terjepit
Penanganan saraf terjepit bisa dilakukan dengan dua cara yakni non beda atau pembedahan. Beberapa metode non-bedah seperti:
1. Manajemen Nyeri
Nyeri yang terjadi pada C6-C7 bisa berasal dari tulang, saraf atau otot, terkadang jangka waktunya bisa berbulan-bulan. Beberapa cara untuk mengontrol nyeri tersebut seperti:
Meminum Obat
Obat rekomendasi dari dokter untuk mengurangi rasa sakit di bagian C6-C7, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), opioid, tramadol, dan/atau kortikosteroid.
Injeksi
Saraf terjepit dapat diobati dengan suntikan steroid di bagian epidural, di sekitar saraf C7 itu sendiri atau suntukan di vertebra C6 dan C7. Namun, pengobatan ini memiliki resiko seperti hematoma, pendarahan, dan kerusakan saraf.
2. Terapi Fisik
Terapi fisik dapat membantu memperkuat otot leher, memperbaiki postur dan meningkatkan jangkauan gerak setelah mengalami cedera pada saraf C6-C7. Terapi fisik biasa dilakukan oleh seorang fisioterapi.
Terapi tersebut termasuk berolahraga, peregangan tubuh, terapi manual, pijat atau jenis pengobatan lainnya.
3. Imobilisasi
Menggunakan penyangga leher yang disarankan dokter untuk cedera akut seperti patah tulang, dapat membantu penyembuhan jaringan dan mencegah cedera lebih parah.
4. Perawatan Non-bedah Lain
Perawatan non-bedah lainnya termasuk traksi serviks, akupuntur, stimulasi saraf listrik transkutan (TENS), cognitive behavioral therapy dan biofeedback.
Pengobatan dengan pembedahan biasa dilakukan dengan dua metode tergantung jenis cedera.
1. Pengangkatan Semua atau Sebagian
Pengangkatan bagian yang cedera atau degenerasi dapat membantu mengurangi tekanan pada akar saraf yang mengalami kerusakan serta mengurangi nyeri dakular. Operasi ini meliputi:
- Disektomi dan fusi serviks anterior (ACDF)
- Pergantian cakram buatan serviks (ADR)
- Dekompresi serviks posterior
2. Pembedahan Tulang Belakang
Pengangkatan bagian tulang yang tumbuh terlalu besar atau pengangkatan tulang bagian belakang dapat mengurangi tekanan saraf yang cedera. Beberapa contoh operasi tulang belakang seperti:
- Laminektomi
- Foraminotomy
Jenis pembedahan tersebut bergantung pada keparahan pasien saat mengalami cedera. Resiko yang dirasakan pun berbeda seperti pendarahan, infeksi, dan lain-lainnya.











































