Hari Disabilitas Internasional, Teman Tuli Bagikan Perjuangan di Tengah Pandemi

Hari Disabilitas Internasional, Teman Tuli Bagikan Perjuangan di Tengah Pandemi

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 03 Des 2021 18:31 WIB
Hari Disabilitas Internasional, Teman Tuli Bagikan Perjuangan di Tengah Pandemi
Hari disabilitas internasional. (Foto: Getty Images/iStockphoto/KaraGrubis)
Jakarta -

Hari Disabilitas Internasional (HDI) jatuh setiap 3 Desember. Tahun ini, HDI mengusung tema "Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca COVID-19".

Di balik tema tersebut, terdapat cita-cita dunia untuk menghasilkan respons dan pelayanan pemulihan COVID-19 secara baik bagi semua orang, tak terkecuali untuk penyandang disabilitas.

Mengacu pada laman resmi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), krisis global akibat COVID-19 memperdalam ketidaksetaraan yang sudah ada bahkan sebelum pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan dalam kondisi normal sebelum ada pandemi COVID-19, penyandang disabilitas cenderung kesulitan mengakses perawatan kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan berpartisipasi dalam masyarakat.

Diharapkan, inklusi disabilitas bisa menghasilkan respons dan pelayanan pemulihan COVID-19 secara baik bagi semua orang. Langkah ini akan menyediakan sistem yang lebih gesit.

ADVERTISEMENT

Sulitnya mengakses layanan kesehatan di tengah pandemi COVID-19

Galih, yang kini menjabat sebagai humas PLT DPC Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kota Bandung, mengisahkan salah satu pengalamannya terkendala memperoleh penanganan rumah sakit di tengah pandemi COVID-19.

Kala itu, Galih mengantar istrinya yang akan melahirkan. Namun, lantaran setiap petugas kesehatan mengenakan masker demi mencegah paparan virus Corona, Galih kesulitan berkomunikasi. Ia tak bisa membaca gerak bibir yang terhalang masker.

"Saya pernah ke layanan kesehatan di tempat rumah sakit bandung karena istri saya melahirkan bayi. Karena sedikit hambatan komunikasi atau layanan perawat, atau dokter memakai masker nggak bisa lepas masker (karena COVID-19), lebih baik lewat menulis note atau chat handphone ramah disabilitas," terang Galih pada detikcom, Jumat (3/12/2021).

"Nggak ada akses lengkap di rumah sakit. Mungkin perawat dan dokter belum pernah sosialisasi bahasa isyarat dan berkembang akses ditempatkan," sambungnya saat diwawancara terkait Hari Disabilitas Internasional.

Mengatasi kondisi tersebut, Galih akhirnya berkomunikasi dengan perawat dan dokter menggunakan catatan atau chat di handphone. Dokter juga sedikit-sedikit menggunakan bahasa isyarat seperti gestur gerak tubuh yang bisa dipahami oleh Galih.

Kepada detikcom, Galih menyampaikan selamat Hari Disabilitas Internasional 2021. Ia berharap, kelak masyarakat disabilitas bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dengan akses yang lebih berkembang.

"Saya mengucapkan selamat Hari Disabilitas Internasional 2021. Semoga masyarakat disabilitas bisa berkomunikasi pakai bahasa isyarat, berkembang aksesnya di tempat, seluruh Indonesia dukung peringatan HDI. Amin," pungkas Galih.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jamintel Kejagung Hadiri Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/fds)

Berita Terkait