Varian Omicron dipastikan belum masuk Indonesia. Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan kemampuan pemerintah dalam mengidentifikasi varian baru Corona B.1.1.529.
Pasalnya, whole genome sequencing (WGS) yang dianalisis Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya dinilai lambat. Terlebih, semula hanya ada 12 laboratorium yang mampu melakukan WGS.
"Jadi Omicron hingga saat ini sudah kita lakukan genome sequencing masih belum teridentifikasi adanya Omicron di Indonesia walaupun hal tersebut belum ada kita tetap melakukan identifikasi terutama di daerah pintu masuk, baik pintu masuk darat laut udara dengan cara semua kasus yang pcr positif akan dilakukan genome sequencing," beber Dante saat ditemui detikcom di Boyolali, Jumat (10/12/2021).
Dante memastikan jumlah laboratorium yang mampu mendeteksi varian baru Corona juga akan ditingkatkan. Tak hanya itu, pemerintah disebut akan menggencarkan metode baru mengidentifikasi varian Omicron dengan melihat tes PCR S Gen Failure Test.
"PCR khusus yang namanya s gen failure test itu akan mendeteksi, dengan menggunakan PCR kita bisa menentukan probable Omicron dengan mengetahui posisi khusus di sequencing DNA RNA-nya dan tempat yang khusus bisa mengidentifikasi Omicron," lanjut Dante.
"Dan itu sudah digunakan skrg kta sudah punya 30 kit. 1 kit-nya sekitar 124 jadi sekarang kita sudah punya 3 ribu lebih tes yang akan mengidentifikasi omicron dengan cara bukan WGS tapi RNA," sambung dia.
Simak Video "Video Curhat Wamenkes Benjamin: Sering Jengkel ke Kebijakan Kemenkes-BPJS"
(vyp/naf)