Alasan Sebaiknya Tak Nyetir saat Ngantuk-Mabuk, Pelajaran dari Kasus Laura Anna

Alasan Sebaiknya Tak Nyetir saat Ngantuk-Mabuk, Pelajaran dari Kasus Laura Anna

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 15 Des 2021 19:11 WIB
Alasan Sebaiknya Tak Nyetir saat Ngantuk-Mabuk, Pelajaran dari Kasus Laura Anna
Laura Anna. (Foto: Instagram @edlnlaura)
Jakarta -

Belajar dari kasus selebgram Laura Anna, kecelakaan dalam beberapa kasus kerap memicu kondisi fatal. Sebelum meninggal dunia, Laura Anna mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan mobil yang membuat dirinya harus berjuang dengan kondisi spinal cord injury atau cedera tulang belakang.

Kecelakaan tersebut terjadi 2019 silam, melibatkan dirinya bersama sang mantan kekasih Gaga Muhammad.

Bahaya berkendara saat mengantuk kerap disepelekan, padahal banyak kasus fatal yang dilaporkan akibat mengantuk saat mengemudi. Menurut data di AS, sekitar 50 persen orang dewasa di sana pernah nekat mengemudi saat berkendara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengemudi saat mengantuk bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, angka yang dilaporkan juga cukup siginifikan. Laporan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA3) menunjukkan pengemudi dalam keadaan mengantuk yang terlibat kecelakaan mobil mencapai 91.000, 50.000 dia antaranya cedera, dan 795 kematian dilaporkan 2017 silam.

Angka-angka ini cukup konsisten dari tahun ke tahun. Sementara pengemudi yang mengonsumsi alkohol atau dalam kondisi mabuk saat pengendara juga memicu kecelakaan hingga lebih dari 9 ribu kasus, 30 persen di antaranya mengalami kondisi fatal.

ADVERTISEMENT

Mengapa mengemudi saat lelah atau mengantuk berbahaya?

Dikutip dari Sleep Foundation, rasa kantuk memiliki efek serius pada perhatian, kesadaran, kewaspadaan dan reaksi pengemudi. Pengemudi yang mengantuk mungkin beberapa kali tidak sadar saat berkendara di jalanan.

Artinya, mereka sangat sulit berkonsentrasi, misalnya saat mempertahankan kecepatan berkendara atau menjaga jarak dengan kendaraan lain. Terlebih, saat ada sesuatu yang tidak terduga, reaksi pengemudi yang mengantuk cenderung tak tepat.

Umumnya, mereka yang mengemudi dalam keadaan mengantuk berujung kecelakaan yang membuat salah satu penumpang keluar dari jalur, atau seketika menabrak jalan lain dengan kecepatan tinggi.

Bagaimana pengendara yang mabuk?

Pengemudi dalam keadaan mabuk memiliki beberapa kesamaan dan dianggap sama-sama berbahaya. Kedua kondisi tersebut memperlambat waktu reaksi dan mempengaruhi kewaspadaan.

Orang yang masih dalam pengaruh alkohol biasanya sering impulsif, terlalu percaya diri, dan mengarah pada perilaku mengemudi berisiko. Sebaliknya, kelelahan sebagian besar memengaruhi kemampuan kita untuk tetap waspada di jalan dan merespons dengan tepat. Ini mungkin sangat berbahaya dalam situasi yang membutuhkan refleks cepat demi menghindari kecelakaan.




(naf/kna)

Berita Terkait