Kasus varian Omicron kini sudah terdeteksi di Indonesia. Meski varian Delta masih mendominasi, kemunculan Omicron tentunya memicu kekhawatiran. Untuk mendeteksinya, seperti apa beda gejala Omicron dengan varian Delta?
Menurut dokter asal Afrika Selatan yang mendeteksi kemunculan varian Omicron, kebanyakan pasien yang terinfeksi tidak mengalami gejala umum dari COVID-19, seperti batuk atau sakit tenggorokan.
"Sebagian besar dari pasien mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan belum ada pasien yang masuk ke ruang operasi. Kami bisa merawat pasien-pasien ini di rumah," kata Angelique Coetzee.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan varian-varian Corona sebelumnya, pasien yang terinfeksi Omicron juga tidak mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan indra penciuman, seperti yang dialami banyak pasien varian Delta. Berikut gejala-gejalanya.
Gejala Omicron
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri otot
- Tidak enak badan
Gejala varian Delta juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan varian Corona lainnya. Hal ini diungkapkan oleh profesor epidemiologi genetik di King's College London sekaligus pendiri studi gejala COVID ZOE, Professor Tim Spector, MD. Berikut beberapa gejala di antaranya.
Gejala Delta
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Batuk
- Kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa
Namun, varian Delta ini diduga menyebabkan lebih banyak pasien dirawat inap daripada jenis varian Corona sebelumnya. Sementara terkait gejala Omicron, sampai saat ini belum diketahui tingkat keparahannya secara pasti.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan temuan kasus pertama dari varian Omicron. Kasus pertama ini merupakan petugas kebersihan yang bertugas di Wisma Atlet dan tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
"Petugas pembersih ini tidak memiliki history perjalanan ke luar negeri. Tapi kita belajar dari Hong Kong memang terjadi juga seperti itu, jadi karena dia melayani pasien, akibatnya dia tertular," beber Menkes Budi dalam konferensi pers Kamis (16/12/2021).
Menkes Budi mengungkapkan kasus pertama ini sehat dan tidak menunjukkan gejala Omicron apapun. Kini, pasien tersebut sudah dinyatakan negatif usai melakukan tes PCR.
(sao/up)











































