Pakar Kritik Kebijakan Lockdown 7 Hari Wisma Atlet Usai Temuan Kasus Omicron

Pakar Kritik Kebijakan Lockdown 7 Hari Wisma Atlet Usai Temuan Kasus Omicron

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 18 Des 2021 19:44 WIB
Pakar Kritik Kebijakan Lockdown 7 Hari Wisma Atlet Usai Temuan Kasus Omicron
Wisma Atlet di lockdown usai adanya temuan kasus varian Omicron. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Pemerintah mengambil kebijakan dengan memberlakukan lockdown Wisma Atlet selama 7 hari usai ditemukannya kasus pertama varian Omicron di sana. Namun, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane menilai langkah pemerintah memberlakukan lockdown pada Wisma Atlet itu tidak relevan.

"Lockdown Wisma Atlet itu tidak relevan. Tidak ada hal penting untuk melakukan lockdown pada Wisma Atlet," kata Pane dalam diskusi daring, Sabtu (18/12/2021).

Menurutnya, selama pasien yang terinfeksi varian Omicron ini sudah diisolasi, Wisma Atlet tidak perlu di-lockdown. Pane menegaskan bahwa Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet ini sangat dibutuhkan untuk banyak orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kasus (Omicron) itu kan sudah di-containment, sudah diisolasi, dan Wisma Atlet dibutuhkan untuk pasien-pasien yang masuk," beber Pane.

"Jadi, apa relevansinya untuk melakukan lockdown pada Wisma Atlet," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Pane mengatakan dengan ditemukannya kasus varian Omicron ini tidak perlu disikapi secara berlebihan. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dan bersyukur bahwa Indonesia bisa mendeteksi keberadaan varian Omicron ini.

"Kita biasa saja, tidak perlu heboh. Kita malah harus bersyukur bisa mendeteksi (varian Omicron)," pungkasnya.

Diketahui, belum lama ini Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Letjen Suharyanto mengatakan pihaknya memutuskan untuk melakukan lockdown di RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari.

Suharyanto mengatakan langkah ini diambil usai adanya temuan kasus varian Omicron pada seorang petugas kebersihan di sana. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Omicron ini.




(sao/fds)

Berita Terkait