Ingat! Jeda Vaksin COVID Anak Vs Vaksin BIAS Jadi 2 Pekan, Bukan Sebulan

Ingat! Jeda Vaksin COVID Anak Vs Vaksin BIAS Jadi 2 Pekan, Bukan Sebulan

Hartaty Varadifa - detikHealth
Minggu, 19 Des 2021 20:45 WIB
Ingat! Jeda Vaksin COVID Anak Vs Vaksin BIAS Jadi 2 Pekan, Bukan Sebulan
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun. Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta -

Tidak hanya melakukan vaksinasi COVID-19, para orang tua juga tidak boleh mengabaikan imunisasi rutin melalui vaksin BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Akan tetapi perlu diperhatikan jarak waktu vaksin antara vaksin COVID-19 dengan vaksin BIAS.

Sebelumnya jarak waktu yang berlaku adalah empat minggu atau sebulan namun, saat ini aturan terbaru jarak waktu yang harus diterapkan adalah dua minggu.

Rekomendasi terbaru ini ditegaskan kembali oleh dokter anak, Dr dr Ariani Dewi Widodo, SpA(K). Ia menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 dengan vaksin BIAS tidak boleh dilakukan secara bersamaan dalam kurun waktu kurang dari dua pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada catatan sedikit karena anak itu banyak vaksinasi, maka jeda antara vaksinasi sebelumnya dengan vaksinasi Covid-19 adalah minimal dua minggu. Jadi tidak boleh diberikan misalnya, minggu lalu baru vaksin bias kemudian minggu ini vaksin Covid-19 tunggu satu minggu lagi, supaya setidaknya jedanya 14 hari atau dua minggu" jelas dr Ariani dalam program e-Life, Jumat (17/12/2021).

Pada dasarnya jeda waktu dua minggu ini sesuai dengan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan sudah tercantum di dalam Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bagi Anak Usia 6-11 Tahun, yang ditandatangani oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian RI, dr Maxi Rein Rondonuwu.

ADVERTISEMENT

Adapun tujuan dari jeda waktu dua minggu ini yaitu untuk melihat optimalisasi vaksin yang diberikan apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak.

"Hal ini sebetulnya untuk memberikan waktu kepada tubuh kita untuk mengembangkan atau meningkatkan imunitas sebagai respon terhadap vaksin yang diberikan," jelas dr Ariani pada detikcom lewat program e-Life.

Selain itu waktu jeda ini juga berfungsi membentuk kekebalan tubuh, sehingga vaksin dapat berkonsentrasi dengan baik. Jika jenis-jenis vaksin berbeda ingin dilakukan secara serentak, diperlukan bukti ilmiah lebih dulu bahwa hal tersebut aman dan kerja vaksin tetap efektif.

"Jadi kalau misalnya ada jenis vaksin ada 20 atau ada lebih maka yang mau kita berikan itu kan adalah satu persatu supaya tubuh kita sempat membentuk kekebalan," ujar dr Ariani.

Jadi kalau kita berikan serentak hanya boleh diberikan serentak yang sudah dibuktikan secara ilmiah itu boleh diberikan bersama-sama. Dan supaya tubuh kita juga konsentrasi kalau kebanyakan gak bener juga semuanya dilakukan," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video 3 Tahap Imunisasi 44 Ribu Anak di Gaza: Mencegah Campak hingga Hepatitis B"
[Gambas:Video 20detik]
(Hartaty Varadifa/up)

Berita Terkait