.webp)
Indonesia hingga kini sudah mencatat lima kasus COVID-19 Omicron. Ada penambahan dua kasus baru yang merupakan pelaku perjalanan dari Inggris.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap kondisi kelima pasien COVID-19 Omicron seluruhnya tanpa gejala. Mereka tidak mengeluhkan demam, batuk, ataupun sesak napas.
"Tidak ada (demam, batuk, sesak napas). Semuanya tanpa gejala dan tengah dikarantina di Wisma Atlet," beber dr Nadia kepada detikcom Selasa (22/12/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak ada tingkat keparahan atau kasus kematian COVID-19 akibat Omicron yang dilaporkan, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat tetap waspada. Pasalnya, jika kasus COVID-19 melonjak fasilitas kesehatan tetap bisa terbebani.
"Walaupun dia tidak meningkatkan keparahan dan kematian terutama pada orang yang sudah divaksin, tapi begitu jumlah kasusnya sangat tinggi yang tidak bergejala atau gejala ringan maka pasti akan berdampak," sambung dr Nadia.
"Mulai terjadinya peningkatan pada jumlah orang yang dirawat dan mulai terjadi peningkatan kematian," lanjutnya.
Karenanya, menjadi penting untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan tren kasus COVID-19 tetap rendah. Jika kasus harian COVID-19 kembali tinggi hingga menembus 40 sampai 50 ribu orang per hari, dr Nadia memastikan fasilitas kesehatan terancam kewalahan.
"Ini menjadi penting untuk kita sama-sama mencegah di hulu, tentunya kalau kasus di atas 50 ribu 40 ribu, fasilitas kesehatan akan berdampak cukup besar walaupun kasus-kasus tersebut ringan dan tidak bergejala," pungkas dia.
(naf/kna)
