Inggris menjadi salah satu negara yang paling terdampak varian Omicron. Negara itu bahkan sudah melaporkan satu kasus kematian pasien Omicron.
Kasus COVID-19 di Inggris melonjak 106.122 pasien per Rabu (22/12/2021), peningkatan terbesar sejak awal pandemi. Otoritas kesehatan menyebut peningkatan terjadi karena kasus varian Omicron juga terus naik di seluruh negeri.
Bagaimana kondisi orang yang tertular Omicron?
Warga Inggris yang positif varian Omicron disebut lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sakit parah daripada mereka yang tertular Delta, menurut para ilmuwan pemerintah Inggris dalam data awal dunia nyata tentang tingkat keparahan penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kasus Omicron di Inggris tampak lebih ringan secara keseluruhan, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menemukan gejalanya tidak cukup ringan untuk menghindari sejumlah besar rawat inap.
Dikutip dari laman Politico, Kamis (23/12/2021), UKHSA menemukan bukti bahwa bagi mereka yang menjadi sakit parah karena varian Omicron, masih ada kemungkinan besar rawat inap dan kematian. Para ilmuwan juga menegaskan bahwa penularan Omicron sangat tinggi, yang berarti bahwa meskipun lebih ringan, infeksi dapat meroket dan bisa berakhir di rumah sakit.
Sementara itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa masih ada "ketidakpastian" tentang seberapa parah Omicron, dan bagaimana ini berdampak pada tingkat rawat inap, tetapi mengatakan Inggris tidak akan menghadapi pembatasan COVID-19 lebih lanjut sebelum Natal.
(kna/up)











































