Keluarga Rangga Dimas Iskandar (6) siswa kelas 1 SD di Klaten yang buta mendadak mendapatkan tamu istimewa. Ria Hapsari (28), mantan pengidap penyakit toxic epidermal necrolysis (TEN) yang gejala dan dampaknya mirip yang dialami Rangga datang memberikan support.
"Kalau saya dulu mengalami namanya syndrom toxic epidermal necrolysis (TEN), di atas syndrom Stephen Jhonson (SKS). Gejalanya hampir sama, demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah seperti terbakar di kulit," ungkap Ria saat bertemu Umiyatun (32), ibu kandung Rangga, Sabtu (25/12/2021) siang.
Dalam pertemuan santai itu, Ria menceritakan penyakitnya dipicu alergi obat tersebut terjadi bulan April 2019. Awalnya dirinya ke dokter karena pingsan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pingsan katanya ada pembengkakan otak. Kemudian diberi obat tetapi malah muncul bintik merah, diperiksa lagi dikira DBD," tutur Ria di dekat Rangga yang tertidur pulas.
Setelah itu, tubuhnya demam tinggi dan ruam kulit semakin parah, bengkak dan melepuh seperti terbakar. Sempat tidak sadarkan diri.
"Sempat sekitar 4 hari koma lalu dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Selama sekitar 20 hari dirawat dengan baik sampai akhirnya sembuh," papar Ria.
Selama sekitar sebulan mengidap TEN tersebut, jelas Ria, dirinya sempat melalui fase kritis. Karena demam tinggi dan sekujur tubuhnya seperti panas terbakar.
"Sebab panas seperti terbakar, saya sempat diikat di bed karena mengigau. Bahkan selang dan infus saya cabuti, mata tidak bisa melihat karena yang ada hanya hitam," lanjut Ria.
Setelah melalui masa krisis, imbuh Ria, tubuhnya membaik dan setelah beberapa bulan mulai pulih, bisa berjalan dan melihat lagi. Berat badan sampai drop 12 kilogram.
"Berat badan saya turun 12 kilogram karena makan diselang dan tidak bisa langsung makan sendiri. Kini semua pulih dan normal lagi," tambah Ria.
Mendengar cerita Ria, ibu Rangga, Umiyatun berterima kasih mendapatkan cerita itu. Dirinya semakin yakin anaknya bisa sembuh karena gejalanya sama.
"Sebelum tidak melihat, anak saya juga demam lalu diberi obat RS, jadi kejang dan kulit seperti terbakar semua. Saat dirujuk ke RS Dr Sardjito kulit sudah mau sembuh tapi penglihatannya samar," papar Umiyatun.
Umiyatun mengatakan, Rangga dikatakan dokter terkena Stephen Jhonson Sindrom (SJS). Setelah itu jika melihat hanya melihat kehitaman.
"Sering bilang pandangan matanya hitam seperti bayangan. Sekali dioperasi belum sembuh, ini besok mau rekam otak tanggal 30 Desember, tapi tidak tahu kapan ditangani lagi," kata Umiyatun.
Sebelumnya diberitakan, Rangga Dimas Iskandar (6) bocah asal Klaten, Jawa Tengah, yang mengalami demam, ruam, kebutaan mendadak dan ditinggal pergi sang ayah masih menunggu operasi. Siswa SDN di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah itu masih harus kontrol untuk rekam otak.
"Belum juga dioperasi, besok tanggal 30 Desember itu nanti baru mau rekam otak lagi. Ke RS Dr Sardjito Yogyakarta," kata ibu Rangga, Umiyatun (32), pada detikcom, di sela menerima kunjungan tim utusan Nabil Haroen, anggota komisi IX DPR RI, Selasa (21/12/2021).
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gas Air Mata"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































