Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengungkapkan negaranya kemungkinan besar akan diterjang gelombang COVID-19 varian Omicron. Meski disebut lebih ringan dari varian lainnya, Omicron ini sudah terbukti lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.
Jika angka penularan yang berkaitan dengan varian Omicron ini terus meningkat, kemungkinan fasilitas kesehatan negara juga akan tertekan.
"Seperti negara lain, sangat mungkin bahwa gelombang Omicron akan terjadi di Malaysia," kata Khairy melalui Twitter, seperti yang dikutip dari The Straits Times, Senin (3/1/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa merujuk pada data dampak Omicron (menunjukkan itu) tidak separah Delta. Tapi, daya tular Omicron lebih tinggi dari Delta. Jika kasus denominatornya lebih besar, pasti rawat inap dan penggunaan ICU (unit perawatan intensif) akan naik," jelasnya.
Maka dari itu, pihak Kementerian Kesehatan Malaysia ingin mencegah agar sistem kesehatan untuk masyarakat tidak akan tertekan jika gelombang tersebut benar terjadi. Salah satunya dengan strategi memperlambat transmisi Omicron.
Selain itu, Khairy menjelaskan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menekan penyebaran varian Omicron. Beberapa di antaranya meliputi:
- Pemberian vaksin booster
- Penggunaan masker yang tepat
- Ventilasi yang baik
- Menerapkan TRIIS (tes, laporkan, isolasi, informasikan, dan cari)
- Mengaktivasi aplikasi MySejahtera
Per Minggu (2/1/2022), Malaysia melaporkan penambahan kasus COVID-19 sebanyak 2.882 kasus. Sehingga total kasus Corona di negara tersebut kini mencapai 2,76 juta kasus.
(sao/naf)











































