Data terakhir Kementerian Kesehatan RI menyebut sudah ada 254 kasus varian Omicron di Indonesia. Dari jumlah tersebut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah batuk dan pilek.
"Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen)," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers baru-baru ini.
Sejumlah penelitian awal menyebut, varian Omicron menyebabkan gejala yang relatif lebih ringan dibanding varian Delta. Pakar infeksi dari Atrium Health Wake Forest Baptist di North Carolina mengatakan, ada beberapa gejala yang dominan pada varian ini.
- Batuk
- Letih
- Hidung mampet atau meler
Berbeda dengan varian-varian sebelumnya, varian Omicron jarang menyebabkan anosmia atau gangguan pada indra penciuman maupun perasa. Namun ditegaskan, temuan ini hanya berdasarkan laporan awal dan bukan kesimpulan riset ilmiah.
Sementara itu, temuan lain dari ZOE COVID Study app menyebut bahwa infeksi Omicron didominasi oleh gejala berikut:
- Pilek
hidung meler - sakit kepala
- nyeri tenggorokan
- bersin.
Simak Video "Gejala Omicron BN.1 yang Sudah Masuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)