Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia akan menghadapi gelombang varian baru Omicron. Pasalnya, berkaca pada banyak negara, peningkatan kasus Omicron terbilang lebih cepat ketimbang COVID-19 varian Delta.
"Memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta, tetapi yang dirawat akan lebih sedikit. Sehingga strategi Kemenkes RI akan digeser yang tadinya ke rumah sakit, kini fokusnya ke rumah, sehingga tidak banyak orang yang ke rumah sakit," beber Menkes dalam konferensi pers Senin (10/1/2022).
"Kembali lagi, kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik, dan pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini juga turunnya cepat. Yang penting jaga prokes, disiplin surveilans-nya dan percepat vaksinasi rekan-rekan kita yang belum mendapatkan vaksinasi," sambung dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes menyebut kasus Omicron di Indonesia sebagian besar disumbang pelaku perjalanan luar negeri. Karenanya, ia meminta warga untuk menahan diri melakukan perjalanan internasional jika tak ada kebutuhan mendesak.
Hingga kini, gejala pasien Omicron yang dilaporkan menurut Menkes Budi tercatat ringan, dari 414 kasus yang dilaporkan, hanya dua pasien yang mengeluhkan gejala sedang atau membutuhkan perawatan terapi oksigen. Pemerintah juga disebut sudah menyiapkan Molnupiravir sebagai salah satu senjata bila terjadi peningkatan kasus signifikan.
(naf/up)











































