Fakta-fakta Pria Pertama di Dunia Penerima Transplantasi Jantung Babi

Fakta-fakta Pria Pertama di Dunia Penerima Transplantasi Jantung Babi

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 11 Jan 2022 10:45 WIB
Jakarta -

Geger kabar seorang pria berusia 57 tahun asal Amerika Serikat, David Bennett, menjadi orang pertama di dunia yang menerima transplantasi jantung babi. Berdasarkan laporan dokter tiga hari pasca operasi, kondisi Bennett telah membaik.

Operasi tersebut dilakukan oleh tim di University of Maryland Medicine. Jika terbukti berhasil, para ilmuwan berharap organ babi bisa membantu meringankan kekurangan organ donor di dunia.

Berikut fakta seputar transplantasi jantung babi yang dijalani David Bennett:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Transplantasi jantung babi pertama di dunia

Operasi yang dijalani David Bennett merupakan transplantasi jantung babi pertama di dunia. Mengandalkan bidang yang dimungkinkan oleh alat modifikasi gen baru, University of Maryland Medicine menunjukkan kelayakan transplantasi jantung babi ke manusia.

"Ini adalah operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ. Tidak ada cukup hati manusia donor yang tersedia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima," kata Dr Bartley Griffith, yang melakukan transplantasi jantung babi ke pasien, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters Selasa (11/1/2022).

ADVERTISEMENT

2. Ilmuwan optimistis bakal jadi terobosan besar

Jika transplantasi jantung babi yang dijalani David Bennett terbukti berhasil, para ilmuwan meyakini transplantasi tersebut bakal menjadi solusi atas kekurangan organ donor di dunia.

"Kami melanjutkan dengan hati-hati, tetapi kami juga optimis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan," beber Griffith.

3. Transplantasi jantung babi merupakan 'pilihan terakhir' pasien

Dalam rilis yang dibuat sehari sebelum operasi, David Bennett mengaku transplantasi jantung babi merupakan langkah terakhir yang bisa ia jalani. Tak menutup mata bahwa operasi yang bakal dijalaninya adalah hal baru di dunia, Bennett memutuskan untuk tetap menjalani operasi untuk bertahan hidup.

"Itu baik mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah tembakan dalam kegelapan, tapi itu pilihan terakhir saya," ujarnya dalam pernyataan tertulis yang dimuat universitas.

4. Kondisi Bennett pasca operasi

Kondisi Bennett dinyatakan sudah membaik tiga hari setelah operasi transplantasi jantung berlangsung. Menurut Dr Griffith, operasi yang berlangsung selama delapan jam pada Jumat (7/1/2022) tersebut menjadi operasi transplantasi jantung babi pertama yang berhasil dijalani.

"Ini berhasil, dan terlihat normal. Kami senang, tapi kami tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya," kata dr Griffith dikutip dari The Straits Times, Selasa (11/1/2022).

5. Jantung babi sudah dimodifikasi

Jantung babi yang ditransplantasi pada tubuh Bennett sudah dimodifikasi secara genetik oleh Revivicor, sebuah perusahaan obat regeneratif di Blacksburg, Virginia. Pagi hari sebelum operasi berlangsung, tim transplantasi mengambil jantung babi dan menempatkannya ke dalam alat khusus untuk mempertahankan fungsi jantung sampai operasi berlangsung.

Para ilmuwan sudah lama meyakini babi sebagai sumber potensial transplantasi lantaran organ-organnya mirip dengan manusia. Selain jantung, organ babi lainnya yang tengah diteliti untuk ditransplantasi ke manusia yakni ginjal, hati, dan paru-paru.

6. Sebelumnya sudah pernah berlangsung, namun gagal

Sebelumnya, upaya transplantasi organ babi ke manusia sudah pernah berlangsung dan berujung gagal akibat perbedaan genetik menyebabkan penolakan organ atau virus menimbulkan risiko infeksi.

Para ilmuwan telah mengatasi masalah itu dengan mengubah gen yang berpotensi berbahaya.

Dalam jantung yang ditanamkan pada Bennett, tiga gen yang sebelumnya terkait dengan penolakan organ "dihilangkan" dari babi donor. Enam gen manusia yang terkait dengan penerimaan kekebalan dimasukkan ke dalam genom babi.

Para peneliti juga menghapus gen babi untuk mencegah pertumbuhan berlebihan dari jaringan jantung babi.

Halaman 2 dari 2
(vyp/up)

Berita Terkait