Luna Maya baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan pembekuan sel telur atau egg freezing. Bahkan sejak empat tahun lalu sudah terpikirkan untuk melakukan prosedur tersebut.
Pembekuan sel telur atau dikenal dengan istilah oocyte cryopreservation adalah metode yang digunakan untuk menyelamatkan kemampuan wanita untuk hamil di kemudian hari.
Pembekuan sel telur mungkin bisa menjadi pilihan jika Anda belum siap untuk hamil sekarang tetapi ingin mencoba memastikan Anda bisa hamil di masa mendatang. Namun, sebelum memutuskan untuk menempuh prosedur ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Simak informasinya berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda dapat melakukan prosedur pembekuan sel telur apabila:
Memiliki kondisi yang dapat mempengaruhi kesuburan
Ini mungkin termasuk anemia sel sabit, penyakit autoimun seperti lupus, dan keragaman gender, seperti menjadi transgender.
Akibat pengobatan kanker atau penyakit lain yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil
Perawatan medis tertentu seperti radiasi atau kemoterapi dapat membahayakan kesuburan Anda. Pembekuan sel telur sebelum perawatan akan memungkinkan Anda untuk memiliki anak biologis kemudian hari.
Menjalani program bayi tabung
Saat menjalani program bayi tabung atau fertilisasi in vitro, beberapa orang lebih memilih pembekuan sel telur daripada pembekuan embrio karena alasan agama atau etika.
Ingin mengawetkan sel telur yang lebih muda untuk digunakan di masa mendatang
Membekukan sel telur di usia yang lebih muda dapat membantu Anda hamil saat Anda siap di masa mendatang.
Di sisi lain, pembekuan sel telur juga membawa berbagai risiko. Selengkapnya di halaman berikut.
Di sisi lain, pembekuan sel telur juga membawa berbagai risiko, seperti:
Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan
Penggunaan obat kesuburan suntik seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri setelah ovulasi atau pengambilan sel telur.
Tanda dan gejalanya seperti sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare. Bahkan yang lebih parah mungkin akan mengembangkan bentuk sindrom yang dapat mengancam jiwa. Namun kasus ini jarang ditemukan.
Komplikasi prosedur pengambilan telur
Penggunaan jarum aspirasi untuk mengambil sel telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah. Namun hal ini juga jarang ditemukan.
Risiko emosional
Pembekuan sel telur dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan keberhasilan.
Wanita lebih tua atau yang sudah berumur memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan memiliki sel telur yang lebih tua.
Penelitian hingga saat ini belum menunjukkan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi yang lahir dari pembekuan sel telur. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang keamanan pembekuan telur.











































