Kemunculan varian Omicron menambah kekhawatiran masyarakat dunia. Sebab di saat yang sama, varian Delta masih menjadi ancaman di banyak negara.
Salah satu kekhawatiran yang muncul, bisakah seseorang terinfeksi dua varian sekaligus, yakni Omicron dan Delta?
Menurut para ahli, kondisi seperti ini tidak umum terjadi. Tetapi, setidaknya ada beberapa kasus terdokumentasi dari pasien yang terinfeksi dua jenis varian COVID-19 sekaligus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus pertama terjadi pada wanita 90 tahun asal Belgia yang terinfeksi varian Alpha dan Beta. Ia sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.
Kasus kedua dialami dua pasien asal Brasil yang terinfeksi varian P.2 dan Gamma. Keduanya mengalami gejala yang cukup ringan. Gejalanya meliputi batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Meski belum ada laporan terkait koinfeksi varian Delta dan Omicron, para ahli mengungkapkan kondisi serupa bisa saja terjadi.
"Ini sangat mungkin (terjadi koinfeksi varian Delta dan Omicron) dari sudut pandang molekuler," kata pakar penyakit menular di University at Buffalo, Thomas Russo, MD, yang dikutip dari laman Health, Kamis (20/1/2022).
Hal serupa juga diungkapkan pakar penyakit menular Johns Hopkins Center for Health Security Amesh A Adalja, MD. Ia mengungkapkan secara biologis terinfeksi dua jenis virus yang sama bisa terjadi.
"Secara biologis, ya, mungkin saja terinfeksi Omicron dan Delta sekaligus," katanya.
Bagaimana bisa terinfeksi dua varian sekaligus? Selengkapnya di halaman berikut.
Bagaimana Bisa Terinfeksi Dua Varian Sekaligus?
Dr Russo menjelaskan bagaimana dua varian bisa menginfeksi manusia secara bersamaan. Misalnya, varian Omicron menginfeksi beberapa sel dan varian Delta menginfeksi beberapa sel manusia lainnya.
"Setiap kali virus memasuki tubuh Anda, partikel tidak akan mengikat setiap sel manusia. Jadi dalam koinfeksi, jenis virus yang berbeda dapat mengikat sel manusia yang berbeda pada waktu yang sama," kata Dr Russo.
"Anda bisa terinfeksi lebih banyak varian Delta daripada Omicron ataupun sebaliknya. Keduanya berpotensi menyebabkan infeksi," lanjutnya.
Selain terinfeksi dalam waktu yang bersamaan, Dr Adalja mengatakan bisa jadi seseorang terinfeksi dua varian secara berturut-turut. Namun, kondisi ini mungkin sulit terjadi karena tingkat kekebalan manusia mulai berkembang setelah infeksi pertama.
"Ini mungkin lebih sulit terjadi setelah lebih banyak waktu berlalu, karena sistem kekebalan tubuh Anda mulai meningkat," pungkasnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)











































