Ada yang berbeda dengan pasien COVID-19 Omicron, kasus Omicron umumnya mengeluhkan gejala COVID-19 ringan menyerupai batuk dan pilek. Meski tidak khas, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, mengingatkan sejumlah tanda atau ciri-ciri pasien terkonfirmasi Omicron.
"Ternyata sekarang batuk merupakan entry point-nya. Dulu Delta 80 persen demam, ini gejala terbanyak pasien Omicron batuk kering," beber dia dalam konferensi pers PDPI Omicron, Senin (24/1/2022).
Jika keluhan pasien Delta nomor satu adalah demam, pasien Omicron yang mengeluhkan gejala COVID-19 ini hanya 18 persen. RSUP Persahabatan hingga kini merawat 17 pasien Omicron yang seluruhnya merupakan kasus impor Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sebaran detail gejalanya:
- Batuk kering: 7 atau 63 persen
- Nyeri tenggorokan: 6 atau 54 persen
- Pilek: 3 atau 27 persen
- Sakit kepala: 4 atau 36 persen
- Nyeri perut: 1
- Demam: 2 atau 18 persen
dr Erlina menyebut pasien Omicron banyak mengeluhkan gejala COVID-19 di tenggorokan lantaran COVID-19 varian Omicron cenderung lebih banyak bereplikasi di bagian tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu perbedaan dengan infeksi varian Delta yang banyak menyerang paru-paru.
Bagaimana ciri-ciri batuk karena Omicron? Simak di halaman berikut.
Bagaimana ciri-ciri batuk karena Omicron?
"Perhatikan orang-orang yang batuk kering, badan lemah, fatigue atau kelelahan. Batuknya biasanya kering dan sekarang yang juga kita lihat gejala yang sering selain batuk adalah nyeri tenggorokan, gatal tenggorokan," sambung dr Erlina.
Pesan tak kalah penting yang diingatkan dr Erlina adalah menerima vaksinasi booster khususnya bagi mereka yang masuk kelompok rawan dan memiliki riwayat penyakit penyerta. Jika kelompok terpapar Omicron, ada baiknya untuk dirawat di RS demi pemantauan yang lebih baik.
"Kalau punya komorbid, lanjut usia, ada gejala Omicron seperti nyeri tenggorokan, batuk, lemah, lesu, segera memeriksakan diri. Kalau terkonfirmasi positif, lansia dan komorbid saya kira sebaiknya dirawat," pungkas dr Erlina.











































