Hati-hati! Ahli Sebut Corona Bisa Picu Diabetes

Hati-hati! Ahli Sebut Corona Bisa Picu Diabetes

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Selasa, 25 Jan 2022 10:47 WIB
Hati-hati! Ahli Sebut Corona Bisa Picu Diabetes
Virus Corona bisa picu diabetes (Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7)
Jakarta -

Belakangan para ilmuwan memusatkan penelitian pada pertanyaan mengapa COVID-19 dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Menurut laporan Live Science, beberapa penelitian menunjukkan infeksi COVID-19 dapat memicu diabetes pada beberapa orang, tetapi alasannya masih menjadi misteri.

Dikutip dari Live Science, Selasa (25/1/2022), kasus diabetes yang terkait COVID-19 merupakan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes tipe 1, tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Sementara itu, pada diabetes tipe 2 tubuh masih memproduksi insulin, meski seringkali tidak cukup dan tidak direspons dengan baik oleh tubuh.

Insulin menurunkan jumlah glukosa atau gula dalam darah dengan memberi tahu sel untuk menyerap gula dan menggunakannya sebagai bahan bakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat menyusup ke sel-sel penghasil insulin di pankreas. Itu berarti, virus mengirimkan kadar gula tinggi ke tubuh sehingga merusak beberapa sel dan mengurangi insulin.

Namun penelitian lebih baru menunjukkan, pada pasien COVID-19 dengan gula darah tinggi, sel pankreas masih bekerja dengan baik. Sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan COVID-19 dengan diabetes.

ADVERTISEMENT

Penelitian yang dipimpin dr James Lo, seorang dokter, ilmuwan dan profesor kedokteran di Weill Cornell Medicine, New York, menunjukkan bahwa lonjakan gula darah berhubungan dengan hormon adiponectin yang rendah. Adiponektin sendiri dapat membuat sel peka terhadap insulin.

"Adiponektin dan insulin pada dasarnya bekerja secara sinergis untuk mengatur kadar gula darah serta hormon bekerja memproduksi sel-sel lemak," tulis keterangan hasil penelitian.

"Pada pasien COVID-19 parah dengan kondisi gula darah tinggi, sel-sel lemak tidak berfungsi dan menghasilkan adiponektin jauh lebih sedikit dari biasanya," terangnya.

Kondisi tersebut dapat mendorong pasien COVID-19 menjadi resisten terhadap insulin karena adiponektin tidak lagi membuat sel mereka peka terhadap insulin.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat merusak sel-sel lemak dan mengubah fungsinya. Perubahan fungsi ini dapat berkontribusi pada timbulnya diabetes pada beberapa orang.




(any/up)

Berita Terkait