Berbagai negara saat ini melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Pun demikian halnya dengan Indonesia.
Bagi orang yang sudah divaksinasi dan booster masih ada kemungkinan terkena COVID-19. Tidak terkecuali terinfeksi varian baru, Omicron.
Kabar baiknya pada kedua kelompok tersebut, kondisi klinis akan cenderung ringan. Berikut beberapa gejalanya, dikutip dari laman Best Life.
1. Gejala seperti pilek
Seorang profesor di New York University Meyers College of Nursing, Maya N Clark-Cutaia, PhD, mengatakan orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Omicron cenderung mengeluhkan sakit kepala, nyeri tubuh dan demam.
"Seperti pilek yang sangat parah," kata Maya.
Namun, di sisi lain, orang yang tidak divaksinasi dan terinfeksi COVID-19 varian Omicron akan mengalami gejala, seperti sesak napas, batuk, dan gejala mirip flu lainnya.
Sementara sesak napas, batuk dan gejala mirip flu terjadi pada mereka yang terinfeksi namun belum divaksinasi.
Direktur Kesehatan Global Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia Craig Spencer mengatakan orang yang menerima booster mungkin merasakan sakit tenggorokan. Sementara mereka sudah divaksin dua dosis punya gejala kelelahan dan batuk, namun tidak ada sesak napas.
2. Tak ada demam, kehilangan penciuman, dan perasa
Gejala kehilangan indera perasa dan bau kurang umum untuk Covid-19 Omicron. Selain itu juga mungkin kehilangan satu gejala lagi yakni demam.
Kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center, Judith O'Donnell, MD, mengatakan tidak banyak yang mengalami demam bagi orang yang terinfeksi sudah divaksin dan menerima booster. Kemungkinan gejala yang timbul adalah pilek.
"Saya pikir apa yang kita alami, bagaimanapun, adalah untuk orang yang divaksinasi, atau divaksinasi dan dibooster, kita tidak melihat banyak demam, jika ada, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi," katanya.
Selengkapnya soal beda gejala Omicron bisa disimak DI SINI.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(ayd/kna)