Spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan masker masih menjadi kunci utama pencegahan paparan Omicron. Namun, terdapat langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk meningkatkan proteksi masker, mengingat varian Omicron menular dengan amat cepat.
"Sebenarnya masker itu sangat efektif, cuma memang efektivitasnya berbeda-beda. Paling tinggi itu memang N95 karena bisa memfilter 95 persen dari partikel," ujarnya dalam diskusi daring bertajuk 'Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan COVID', Kamis (3/2/2022).
"Bukan berarti masker lain tidak efektif, tetapi hanya efektivitasnya di bawah 95 persen. Masker bedah masih bisa dipakai. Kalau ingin meningkatkan efektivitasnya, maka dilapisi dengan keluarnya masker kain. Jangan terbalik masker kain di dalam, medis di luar," sambungnya.
Selain digunakan secara berlapis dengan masker kain, untuk meningkatkan efektivitas perlindungan, masker bedah bisa digunakan dengan cara diikat pada tali kanan dan kiri. Tujuannya, merapatkan masker dengan permukaan wajah dan meminimalkan ukuran celah pada sisi samping masker.
"Kalau itu tidak memungkinkan, bisa juga pakai masker bedah tapi talinya diikat kiri dan kanan sehingga lebih rapat, tidak ada celah di pipi kiri maupun pipi kanan," jelasnya.
"Jadi jangan melupakan masker. Tetap memakai masker masih efektif. Tapi tentu saja, kita menambahkan dengan perilaku lain cuci tangan, menjaga jarak, jadi ikhtiar harus berlapis-lapis. Tidak hanya satu saja," pungkas dr Erlina.
Simak Video "Video Kata Pakar soal Dokter Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC"
(vyp/up)