Lantaran sama-sama menimbulkan gejala berupa tubuh kelelahan, tipes dan COVID-19 varian Omicron sekilas sulit dibedakan. Lantas bagaimana cara membedakan gejala kedua penyakit tersebut?
Menurut National Health Service (NHS) UK, demam typhoid atau yang populer disebut sebagai 'tipes' disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi. Bakteri ini umumnya menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi setiap tahunnya, terdapat 11-20 juta kasus tipes terkonfirmasi dengan 128.000-161.000 kasus kematian. Disebutkan, risiko tipes ada pada orang-orang yang kesulitan mengakses air bersih dengan sanitasi memadai, termasuk anak-anak.
Lain halnya dengan COVID-19, khususnya varian Omicron. Sama seperti varian Corona lainnya, varian Omicron tergolong SARS-CoV-2 yang menyerang pernapasan manusia. Namun memang sejumlah pakar meyakini gejala akibat infeksi varian Omicron relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, bahkan diyakini amat menyerupai flu biasa.
Gejala tips vs Omicron
Lantas, apa saja perbedaan gejala COVID-19 varian Omicron dengan tipes? Berikut penjabarannya.
Gejala tipes
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala tipes umumnya muncul dalam waktu satu hingga tiga pekan setelah pasien terpapar bakteri salmonella typhi. Gejalanya antara lain:
- Demam yang meningkat setiap hari, bisa mencapai setinggi 40,5 C
- Sakit kepala
- Kelemahan dan kelelahan
- Nyeri otot
- Berkeringat
- Batuk kering
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
- Sakit perut
- Diare atau sembelit
- Ruam
- Perut terasa membesar dan bengkak
Gejala Omicron
Gejala Omicron disebut-sebut amat mirip dengan flu biasa, misalnya berupa batuk, hidung meler dan tersumbat, sakit kepala, tubuh lemas, dan mudah lelah.
Namun Spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan, satu gejala pada pasien Omicron yang tak umum ditemukan pada pasien flu adalah masalah tenggorokan.
"Sebagian pasien (varian Omicron) melaporkan atau mengeluh (tenggorokan) gatal-gatal. Banyak yang mengeluh tenggorokannya sakit dan biasanya diikuti dengan batuk-batuk kering dan mulai muncul sakit kepala, nyeri-nyeri badan, kemudian ada pilek atau hidung tersumbat, bahkan meler berair," terangnya pada detikcom dalam program e-Life, Jumat (4/2/2022).
dr Erlina menegaskan tindakan pada pasien varian Omicron harus dibedakan dengan flu biasa. Sebab berbeda dengan flu yang kerap dianggap penyakit biasa oleh masyarakat, varian Omicron adalah varian Corona yang mudah menular, serta bisa menyebabkan perburukan gejala hingga risiko kematian pada kelompok rentan seperti lansia, pengidap komorbid, dan anak-anak.