Ciri-ciri gejala Omicron umumnya bisa dirasakan pada siapa saja yang terinfeksi, baik itu sudah divaksinasi maupun belum divaksinasi. Pasalnya, seseorang yang telah divaksinasi dosis lengkap (1 dan 2) serta telah mendapat vaksin booster (dosis ketiga), kemungkinan masih bisa terpapar COVID-19, termasuk Omicron.
Walaupun begitu, ciri-ciri gejala Omicron yang muncul pada orang yang telah divaksinasi dan booster akan berbeda dibandingkan yang belum divaksinasi. Bahkan, memiliki tingkat keparahan yang berbeda.
Ciri-ciri Gejala Omicron
Lantas, seperti apa ciri-ciri gejala Omicron bagi seseorang sudah divaksinasi dan telah mendapatkan booster? Dikutip dari Best Life, Rabu (16/2/2022) berikut informasinya:
1. Bergejala seperti Pilek
Seorang profesor di New York University Meyers College of Nursing, Maya N Clark-Cutaia, PhD, mengungkapkan bahwa seseorang yang telah divaksinasi dosis lengkap dan terinfeksi COVID-19 varian Omicron cenderung mengalami gejala, seperti sakit kepala, hingga nyeri tubuh.
"Seperti pilek yang sangat parah," kata Maya. Namun, di sisi lain, orang yang tidak divaksinasi dan terinfeksi virus ini akan mengalami ciri-ciri gejala Omicron, seperti sesak napas, batuk, dan gejala mirip flu lainnya.
Sementara itu, menurut Craig Spencer, MD, direktur Kesehatan Global dalam Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia, orang yang telah menerima vaksin booster dan terinfeksi Omicron akan mengalami sakit tenggorokan.
Sedangkan orang yang sudah divaksin dosis lengkap namun belum mendapatkan booster akan mengalami ciri-ciri gejala Omicron, seperti kelelahan dan batuk, namun tidak sesak napas.
2. Tidak Kehilangan Indra Perasa, Penciuman, dan Demam
Ciri-ciri gejala Omicron seperti kehilangan indra penciuman (anosmia) dan perasa umumnya jarang terjadi pada pasien Omicron.
Judith O'Donnell, MD, kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center, mengungkapkan bahwa pasien Omicron yang sudah divaksinasi dan mendapatkan booster kemungkinan tidak mengalami gejala demam.
"Saya pikir apa yang kita alami, bagaimanapun, adalah untuk orang yang divaksinasi, atau divaksinasi dan dibooster, kita tidak melihat banyak demam, jika ada, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi," katanya.
3. Memiliki Tingkat Keparahan yang Ringan
Peter Chin-Hong, MD, seorang spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco, mengatakan bahwa orang yang sudah divaksinasi dan telah dibooster kemungkinan mengalami ciri-ciri gejala Omicron yang tidak terlalu parah, bahkan berlangsung dalam waktu yang singkat.
"Sejauh ini ada sedikit data sistematis, tetapi saya berharap banyak orang yang divaksinasi dan dibooster mengalami gejala yang sangat ringan," kata Chin-Hong.
Chin-Hong juga menyampaikan bahwa orang yang tidak divaksinasi kemungkinan akan mengalami ciri-ciri gejala Omicron selama lima hari atau lebih. Sedangkan orang yang sudah divaksinasi lengkap kemungkinan akan mengalami gejala selama satu atau dua hari saja.
4. Tidak Dirawat di Rumah Sakit
Sejumlah ilmuwan di Case Western Reserve University mengungkapkan bahwa sekitar setengah dari risiko pasien Omicron dirawat di rumah sakit daripada pasien Delta di Amerika Serikat. Akan tetapi, pernyataan ini masih terbilang kemungkinan.
Selain itu, seorang spesialis penyakit menular di ProHEALTH New York, Daniel Griffin, MD, mengungkapkan bahwa orang yang belum divaksinasi akan mendapatkan ciri-ciri gejala Omicron yang lebih sistematik, seperti pneumonia.
Simak Video "Gejala Omicron BN.1 yang Sudah Masuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)