Belakangan viral narasi virus Omicron hanyalah bualan semata. Narasi itu didukung dengan klaim chemtrail atau bahan kimia berbahaya yang disebarkan melalui pesawat udara, membuat banyak warga batuk dan pilek.
Faktanya, informasi tersebut dipastikan hoax atau tidak benar. Dikutip dari keterangan resmi Satgas, klaim penyebaran racun chemtrail di udara menggunakan pesawat terbang adalah teori konspirasi.
"Teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang," tulis Satgas COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indah Gilang Buldansyah menyebut jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal biasa.
Fenomena seperti itu adalah hasil pengembunan udara dengan kadar air yang tinggi lantaran bergesekan dengan mesin pesawat. Beberapa ada yang menyebut vapor trails.
Namun, jika bentuk garis tersebut sudah mulai melebar seperti awan biasa, disebut dengan aviatus cloud. Karenanya, bisa dipastikan klaim Omicron adalah 'biang kerok' dari penyebaran Chemtrail merupakan informasi keliru dan informasi menyesatkan.
(naf/up)











































