Misteri 'Flu Rusia' Abad ke-19 Mencuat Lagi, Jangan-jangan Virus Corona?

Misteri 'Flu Rusia' Abad ke-19 Mencuat Lagi, Jangan-jangan Virus Corona?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 17 Feb 2022 06:10 WIB
Misteri Flu Rusia Abad ke-19 Mencuat Lagi, Jangan-jangan Virus Corona?
Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage
Jakarta -

Jauh sebelum pandemi COVID-19, penyakit pernapasan misterius pernah muncul di Rusia tepatnya di 1889. Hingga beberapa tahun berikutnya, penyakit ini menyebar ke seluruh dunia hingga setidaknya 3 gelombang. Kok mirip virus Corona?

Beberapa kalangan bahkan mulai berspekulasi, jangan-jangan Flu Rusia adalah virus Corona seperti halnya SARS-CoV-2 penyebab COVID-19?

Ada sejumlah kemiripan yang dicatat para ilmuwan antara Flu Rusia dengan COVID-19. Salah satunya, selama pandemi Flu Rusia, sekolah dan tempat kerja juga sempat tutup karena banyak yang terinfeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan lain adalah, orang-orang yang terinfeksi juga kehilangan indra perasa dan penciuman. Beberapa di antaranya mengalami gejala yang tidak hilang-hilang sampai beberapa bulan, serupa dengan fenomena long COVID.

Berbeda dengan influenza, Flu Rusia kala itu lebih banyak membunuh kelompok lanjut usia atau lansia dibanding anak-anak. Data tersebut dihimpun dari catatan pemerintah, pemberitaan, dan jurnal ilmiah.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, peneliti flu dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, menyebut kemiripan-kemiripan tersebut masih bersifat spekulatif. Sebagian ilmuwan lain menyebut, tidak ada cukup bukti untuk mendukung gagasan tersebut.

Dikutip dari Livescience, beberapa ilmuwan tengah berusaha mencari bukti terkait kemiripan tersebut. Jeffery Taubenberger dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan John Oxford dari University of London termasuk di antaranya. Mereka berburu jaringan paru-paru dari sampel yang diambil dari pandemi flu 1918 untuk mencari petunjuk terkait virus yang menyebabkan Flu Rusia.

Pakar lain, Scott Podolsky dari Harvard Medical School, dan Dominic W Hall dari Warren Anatomical Museum at Harvard juga emncari jaringan tisu yang terawetkan dari periode waktu yang sama.

Jika dari perburuan tersebut ditemukan jejak virus corona, diharapkan muncul petunjuk bagaimana pada akhirnya pandemi bisa berakhir. Dan jika benar Flu Rusia adalah virus corona, maka bukan tidak mungkin salah satu virus yang saat ini beredar adalah sisa pandemi yang sudah menjadi lebih jinak.




(up/up)

Berita Terkait