Cara penularan Omicron menjadi topik hangat diperbincangkan oleh masyarakat lantaran varian ini menyebabkan lonjakan tinggi kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini.
Sebenarnya cara penularan Omicron sama seperti varian lainnya, baik itu Delta hingga Beta. Perbedaanya hanya lebih menular.
Oleh karena itu, sejumlah pakar termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat agar yang belum mendapat vaksinasi COVID-19 segera mendapatkannya. Pasalnya, vaksinasi diklaim bisa meringankan gejala COVID-19, termasuk Omicron.
Cara Penularan Omicron
Lalu, bagaimana cara penularan Omicron? Dikutip dari laman resmi WHO, Kamis (17/2/2022), berikut informasinya:
- Antarmanusia secara langsung
- Antarmanusia secara tidak langsung melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi virus (meja, gagang pintu, pegangan, dan lainnya)
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi oleh virus COVID-19
- Terinfeksi dari sekresi yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung pasien positif COVID-19, seperti air liur, sekresi pernapasan, droplet ( percikan) akibat batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi
- Kontak erat dengan orang yang positif COVID-19
Juru bicara Satgas COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, pada siaran sehat secara daring, Senin (14/2/2022), pun membeberkan sejumlah kriteria orang yang termasuk dalam kategori kontak erat, yaitu:
- Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
- Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi, seperti bersalaman, berpegangan tangan, pelukan, dan lain sebagainya.
- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Cara Penularan Omicron: Begini Pencegahannya
WHO merekomendasikan serangkaian tindakan pencegahan COVID-19, termasuk Omicron dari orang ke orang lain, yaitu:
- Batasi kontak erat antara orang yang infeksius dan orang lain. Pastikan jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain. Gunakan masker di tempat umum.
- Identifikasi orang terdekat atau keluarga yang terinfeksi agar bisa diisolasi dan dirawat. Selain itu, semua orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 harus dikarantina.
- Selalu bersihkan tangan dan tutup mulut ketika batuk atau bersin.
- Hindari tempat ramai, tempat sempit, dan ruang terbatas atau tertutup dengan ventilasi yang buruk.
- Pastikan ventilasi di dalam ruangan baik, termasuk di rumah dan kantor.
- Tetap di rumah jika merasa tidak enak badan. Hubungi layanan medis sesegera mungkin untuk mengetahui terinfeksi COVID-19 atau tidak. Apabila dinyatakan positif, petugas kesehatan dapat memberikan perawatan lebih lanjut.
- Petugas kesehatan harus menggunakan masker medis secara terus-menerus selama menjalani kegiatan rutin di area klinis fasilitas layanan kesehatan.
- Petugas kesehatan juga harus menggunakan alat pelindung diri dan tindakan kewaspadaan tambahan saat merawat pasien.
- Selain di rumah, tempat kerja juga harus menerapkan protokol kesehatan.
Setelah mengetahui cara penularan Omicron, sebaiknya patuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan. Hal ini berguna untuk melindungi orang-orang di sekitar kita. Selain itu, segera mendapat vaksinasi bagi orang yang belum divaksin untuk meringankan gejala COVID-19, termasuk Omicron.
Simak Video 'WHO Sebut Ada Olimpiade Antarvarian Covid-19 di Dunia':