Indra Kesuma alias Indra Kenz belakangan tengah jadi sorotan. Crazy rich Medan tersebut dilaporkan ke polisi soal tudingan penipuan terkait aplikasi Binomo.
Mangkir dari panggilan polisi, Indra Kenz mengaku tengah berobat ke Turki. Sembari memperlihatkan foto tengah diinfus, ia mengabarkan akan segera pulang ke Jakarta setelah hasil cek kesehatan keluar.
"Udah selesai diinfus seharian, besok pagi udah keluar hasil dan besok malam sudah bisa balik ke Jakarta," tutur Indra.
"Abis ini stop konsumsi micin berlebihan dan harus bener2 hidupp sehat nih," sambung dia.
Seberapa bahaya sih memangnya mengonsumsi micin?
Banyak pakar sebenarnya sepakat, mengonsumsi micin atau MSG (monosodium glutamate) dalam batas wajar termasuk aman. Micin yang kerap disebut menjadi pemicu kanker juga dipastikan keliru, hingga kini belum ada bukti keterkaitan di antara keduanya.
Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak memang bisa menyebabkan gejala pusing hingga keluhan lainnya.
"(Kemungkinan micin dapat menyebabkan kanker) tidak terbukti. Tapi dia menyebabkan Chinese Food Syndrome, jadi bikin sakit kepala kemudian juga tenggorokan, berhubungan reaksi alergi," jelas spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr dr Andhika Rachman, SpPD, KHOM, FINASIM, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) beberapa waktu lalu.
Senada, internis, konsultan hematologi dan onkologi medik dr Ronald Alexander Hukom, SpPD, KHOM, MHSC, FINASIM dari RS Kanker Dharmais mengungkap kemungkinan besar seseorang tak bakal mengalami kondisi fatal atau mengidap kanker karena konsumsi micin. Namun, beberapa penyakit dan keluhan berikut perlu diwaspadai.
"Seperti halnya garam dan merica, penggunaan micin sebagai penyedap rasa makanan sebenarnya aman, dalam berbagai laporan studi terakhir tidak terbukti sebagai penyebab kanker," beber dr Ronald.
"Namun, disarankan untuk tetap tidak mengonsumsi micin secara berlebihan karena dapat menimbulkan gangguan saraf seperti sakit kepala, kesemutan, dan jantung berdebar," tandasnya.
Simak Video "Video: Kemenkes Bicara Deretan Penyakit yang Jangkit Korban Banjir Sumatera"
(naf/up)