Dulu Jadi Gejala COVID-19 Khas, Anosmia Kok Jarang Dialami Pasien Omicron?

Dulu Jadi Gejala COVID-19 Khas, Anosmia Kok Jarang Dialami Pasien Omicron?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 18 Feb 2022 18:01 WIB
Dulu Jadi Gejala COVID-19 Khas, Anosmia Kok Jarang Dialami Pasien Omicron?
Penjelasan pakar soal gejala COVID-19 anosmia pada pasien Omicron. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/MCCAIG)
Jakarta -

Sekilas, gejala COVID-19 varian Omicron mirip dengan flu biasa seperti batuk kering disertai hidung meler dan tersumbat. Pada gelombang sebelumnya, salah satu gejala COVID-19 yang paling banyak dialami pasien adalah anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau. Apakah anosmia sudah hilang pada gelombang Omicron yang kini merebak?

Aplikasi ZOE COVID Study melakukan analisis perbandingan data gejala COVID-19 pada Desember 2021 saat Omicron mendominasi dengan Oktober 2021 saat varian Delta masih merebak. Ditemukan, 5 gejala paling banyak pada kedua periode tersebut adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Kelelahan (ringan atau berat)
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan

Sekilas, analisis tersebut tidak menemukan perbedaan yang jelas pada gejala varian Omicron versus varian Delta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun menariknya, analisis tersebut melihat gejala hilang penciuman dan perasa lebih jarang terjadi pada gelombang Omicron. Sebelumnya pada awal 2021, gejala tersebut tergolong 10 gejala paling banyak dikeluhkan. Kini di gelombang Omicron, gejala tersebut hanya dialami satu dari lima pasien COVID-19.

Dikutip dari Mint, ZOE COVID Study menyebut gejala baru pada pasien Omicron yang berbeda dengan varian Corona lainnya adalah masalah pencernaan (gastrointestinal) berupa diare, mual, dan hilang napsu makan.

ADVERTISEMENT

Sedangkan gejala klasik COVID-19 berupa demam dan anosmia jarang ditemukan pada pasien varian Omicron.




(vyp/up)

Berita Terkait