.webp)
Artis Luna Maya baru-baru ini mengaku bahwa dirinya sempat terinfeksi COVID-19 varian Omicron. Selama positif, Luna Maya menjalani isolasi mandiri selama kurang dari 10 hari.
Luna Maya tidak menyangka dirinya sempat positif setelah berhasil menghindari infeksi virus Corona tersebut kurang lebih dua tahun ke belakang. Ia juga mengaku masa pemulihannya terbilang cukup cepat dan menghabiskan waktunya di dalam rumah.
"Kemarin selama 6 hari 5 malam sempat si babang Omi datang menghampiri, tapi Alhamdulillah hari ke-enam antigen negatif hari ke 7 negatif jadi Alhamdulillah seneng banget," beber Luna dalam akun YouTube pribadinya yang diunggah Selasa (15/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata nggak selama yang dipikir dan juga pengalamannya kemarin kaya lagi lockdown aja sih, kaya lagi di rumah juga PPKM, jadi aktivitasnya di rumah," beber Luna.
Selain itu, Luna Maya juga membeberkan gejala yang dialaminya saat terinfeksi Omicron yaitu pusing dan kepala terasa berat. Ia juga sempat demam dan bisa langsung diatasi dengan mengkonsumsi obat dan juga vitamin secara rutin.
"So far nggak ada panik, aku mencoba santai dan rasanya kaya flu aja biasa gitu," kata dia.
"Jadi kemarin cuma ngerasain pusing sama kepala berat kaya lagi mau flu berat tapi demamnya cuma semalam minum paracetamol abis itu udah. Jadi lemas aja nggak ngerasain gimana-gimana," pungkas Luna.
Ternyata gejala seperti sakit di bagian kepala termasuk salah satu gejala khas saat terinfeksi Omicron. Lalu, bagaimana membedakannya dengan sakit kepala biasa?
Dikutip dari Times of India, sakit kepala yang persisten atau berkelanjutan merupakan salah satu dari lima gejala khas dari varian Omicron. Biasanya gejala ini muncul bersamaan dengan pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
Berikut tiga ciri khas sakit kepala akibat infeksi Omicron:
Sakit Kepala yang Sangat Menyakitkan
Intensitas sakit kepala tergantung pada pemicunya. Jika sakit yang muncul tergolong ringan, itu bisa disebabkan tekanan kerja dan bisa parah karena migrain.
Dalam kasus varian Omicron, sakit kepala yang muncul sebagian besar berada di derajat sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, tertekan, atau menusuk yang jarang terjadi pada sakit kepala biasa.
Sakit kepala akibat Omicron ini bisa berlangsung selama tiga hari. Ini masih akan terasa meski sudah minum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
Terjadi di Kedua Sisi Kepala
Umumnya, sakit kepala biasa akan terasa di salah satu sisi kepala saja. Misalnya di sisi kiri, kanan, atau pada bagian tengah tergantung pada penyebab sakitnya.
Namun, sakit kepala akibat Omicron itu bisa dirasakan di kedua sisi kepala. Seluruh kepala mungkin akan terasa tegang dan sakit.
Disertai dengan Peradangan
Para ahli mengatakan sakit kepala pada kasus Omicron bisa menjadi tanda dari reaksi peradangan saat tubuh melawan virus. Ketika virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga akan mempengaruhi sinus yang menyebabkan peradangan.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada infeksi varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi disertai dengan peradangan pada sinus. Jika, seseorang mengalami masalah infeksi sinus, sakit kepala yang terjadi akan terasa lebih buruk.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)
