Awas Tertukar Gejala Omicron Vs Flu, Segera Tes COVID-19 Jika Merasakan ini

ADVERTISEMENT

Awas Tertukar Gejala Omicron Vs Flu, Segera Tes COVID-19 Jika Merasakan ini

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 21 Feb 2022 11:30 WIB
Anak usia di bawah 12 tahun yang ingin berlibur Nataru, kini diwajibkan melakukan tes PCR. Hal itu tertuang dalam surat edaran terbaru terkait libur Nataru di masa pandemi COVID-19 yang akan berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 atau berjalan selama 19 hari, Senin, (20/12/2021).
Ilustrasi tanda-tanda seseorang memerlukan tes COVID-19. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Infeksi varian Omicron diketahui memicu gejala yang amat mirip flu biasa seperti batuk kering, hidung meler dan tersumbat, sakit kepala, kelelahan, dan sakit tenggorokan. Lantas jika sekilas gejala tersebut sulit dibedakan dengan flu biasa, kapan tes COVID-19 harus dilakukan agar tak menular ke orang-orang terdekat, termasuk keluarga?

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menegaskan testing COVID-19 adalah faktor penting dalam mengendalikan penyebaran varian Omicron. Walhasil, ia meminta masyarakat untuk tidak menghindari testing.

Mengingat gejala infeksi varian Omicron amat mirip flu biasa, bahkan bisa jadi tak terlihat sebagai gejala COVID-19 sama sekali, dr Nadia menyebut testing perlu dilakukan ketika seseorang mulai mengalami perubahan kondisi kesehatan, atau sempat melakukan tatap muka dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Omicron cenderung tidak bergejala sehingga satu-satunya upaya untuk bisa membatasi penularan, mencegah klaster terutama klaster keluarga adalah mengetahui secara dini melalui testing yang tepat apabila kita merasakan ada kondisi kesehatan kita yang berubah walaupun itu hanya flu biasa," ujarnya dalam konferensi pers virtual terkait perkembangan COVID-19 di Indonesia, Rabu (16/2/2022).

"Kedua adalah kalau kita merupakan kontak erat dari kasus positif sebelumnya. Kita mengimbau untuk kita bisa bersama-sama mengatasi peningkatan kasus atau laju penularan ini," imbuh dr Nadia.

Apa saja gejalanya?

Mengacu pada Aplikasi ZOE COVID Study, lima gejala paling banyak dialami pasien COVID-19 varian Omicron adalah sakit tenggorokan, nyeri-nyeri di badan, kelelahan, serta sakit kepala. Berbeda dengan gejala COVID-19 varian sebelumnya, sebagian pasien Omicron justru tak mengeluhkan gejala demam dan kehilangan kemampuan mencium bau (anosmia).

Namun gejala baru COVID-19 yang ditemukan pada pasien varian Omicron adalah masalah pencernaan seperti diare, mual, hilang napsu makan, dan nyeri perut.



Simak Video "Mengenal Hiposmia, Gejala Baru Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT