Inggris Bakal 'Bye-bye COVID-19' Pekan Depan! Tak Ada Lagi Tes Corona-Isoman

Inggris Bakal 'Bye-bye COVID-19' Pekan Depan! Tak Ada Lagi Tes Corona-Isoman

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Selasa, 22 Feb 2022 13:30 WIB
Inggris Bakal Bye-bye COVID-19 Pekan Depan! Tak Ada Lagi Tes Corona-Isoman
Inggris bye-bye COVID! Tak ada lagi tes corona-isoman (Foto: Getty Images/Dan Kitwood)
Jakarta -

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (21/2/2022), secara resmi mengumumkan mencabut seluruh pembatasan COVID-19. Pada tahap awal, pemerintah Inggris memperbolehkan warganya untuk tidak menggunakan masker di tempat umum atau terbuka.

Saat ini, pemerintah Inggris sudah tak lagi mewajibkan seseorang yang terinfeksi COVID-19 melakukan isolasi mandiri di rumah dan menghapus kewajiban tes COVID-19.

Pencabutan kebijakan pembatasan COVID-19 merupakan strategi baru pemerintah Inggris untuk 'hidup berdampingan dengan COVID-19'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan untuk tidak melakukan isolasi mandiri saat terinfeksi COVID-19 akan dicabut mulai Kamis (24/2/2022). Sementara tes wajib COVID-19 ditiadakan mulai Selasa (1/3/2022).

"Kebijakan pembatasan menimbulkan dampak besar pada ekonomi kita, masyarakat kita, kesejahteraan mental, dan peluang hidup anak-anak kita. Kita tidak perlu membayar biaya itu lagi," ungkap Johnson kepada parlemen, dikutip dari Reuters, Selasa (22/2/2022).

ADVERTISEMENT

Meski pihaknya memutuskan untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 demi kebebasan bersama, ia mengingatkan warganya untuk tetap waspada akan virus tersebut.

Johnson mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap virus Corona terutama jika ada varian baru yang dapat menyebar dengan cepat.

Efektivitas Vaksin COVID-19

Dalam sebuah pernyataan, Johnson mengungkapkan pencapaian negaranya untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID-19 merupakan hasil kerja keras dari National Health Service (NHS) yang gencar mengadakan program vaksin COVID-19, para ilmuwan dan pakar, serta masyarakat luas yang berkomitmen membantu negara melawan COVID-19.

"Ini (hidup berdampingan dengan COVID-19) tidak akan terwujud jika bukan dari bantuan NHS mengadakan program vaksin, ilmuwan dan pakar terkemuka kami, dan masyarakat yang berkomitmen untuk melindungi diri mereka serta orang yang mereka cintai," ungkap Johnson dikutip dari Sky News.

Johnson juga mengakui, vaksin COVID-19 memiliki peranan besar dalam membawa manusia selangkah menuju hidup normal, memberikan kebebasan, dan melindungi setiap individu dari infeksi COVID-19.

Kesuksesan program vaksin COVID-19 membuat Inggris berada di posisi kuat untuk mencabut seluruh pembatasan COVID-19. Pemerintah juga mengingatkan, hidup berdampingan dengan COVID-19 bergantung dengan kekebalan populasi (herd immunity) yang terbentuk karena vaksin.

Menuai Kontra

Kebijakan pemerintah Inggris untuk mencabut seluruh pembatasan termasuk isolasi mandiri dan tidak lagi melakukan tes COVID-19, menuai banyak kontroversi dari negara tetangga.

Sebagai informasi, Inggris merupakan negara dengan kematian COVID-19 terbanyak ke dua di Eropa dalam 28 hari terakhir, setelah Rusia. Di mana kasus meninggal mencapai 160.000 kematian.




(any/naf)

Berita Terkait