Varian Omicron disebut sudah mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia. Meski demikian, tidak semua kasus positif diperiksa dengan genome sequencing untuk mengungkap varian virusnya.
"Penemuan kasus varian ini diberlakukan hanya secara sampel acak dari kasus positif," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Selasa (22/2/2022).
Dari sampel acak yang diperiksa, hingga saat ini telah ditemukan sebanyak 5.227 kasus konfirmasi Omicron. Sebanyak 1.879 di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan 320-an kasus merupakan transmisi lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan dari sampel acak ini lalu diekstrapolasi untuk mendapatkan gambaran varian COVID-19 yang dominan di suatu wilayah. Saat ini, sebagian besar sampel yang diperiksa sudah didominasi oleh varian Omicron.
"Kurang lebih 90 persen dari sampel acak yang dikirimkan untuk dilakukan pemeriksaan genome sequencing adalah varian Omicron," terang dr Nadia.
(up/naf)











































