Sedang Isoman, Boleh Pakai AC atau Kipas Angin? Ini Saran Dokter

ADVERTISEMENT

Sedang Isoman, Boleh Pakai AC atau Kipas Angin? Ini Saran Dokter

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Kamis, 24 Feb 2022 14:00 WIB
horizontal background woman in isolation at home for virus outbreak or hypochondria .
Sedang isoman, boleh pakai AC atau kipas angin? Ini saran dokter (Foto: Getty Images/iStockphoto/LucaLorenzelli)
Jakarta -

Bagi sebagian orang yang terinfeksi virus Corona varian Omicron terutama mereka yang sehat dan sudah menerima vaksin dosis lengkap, hanya merasakan gejala ringan. Gejalanya antara lain flu, demam, sakit tenggorokan.

Biasanya dari mereka yang dikategorikan terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan, akan dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di fasilitas isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah.

Saat melakukan isolasi mandiri, banyak yang mempertanyakan apakah penggunaan AC ataupun kipas angin di dalam ruangan isolasi berkaitan dengan kesembuhan pasien?

dr Dimas Dwi Saputro, SpA dari RSAB Harapan Kita mengatakan pasien yang melakukan isolasi mandiri diperbolehkan menggunakan AC atau kipas angin. Namun demikian, ada catatan penting yang harus diingat.

"Kalau kita pakai AC tentu saja dengan ruangan tertutup. Ingat, AC itu tidak menukar udara dari dalam ruangan ke luar ruangan, ia hanya memutar udara. Jadi udara di dalam ruangan diputar dan didinginkan kembali," jelas dr Dimas dalam acara daring Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kamis (24/2/2022).

Dengan cara kerja AC yang seperti disebutkan, ini berisiko bagi orang yang tengah melakukan isolasi mandiri karena sangat mungkin ruangan tersebut dipenuhi virus.

"Bagi orang yang terinfeksi COVID-19 berada di ruangan itu (ruang AC), lalu dia membuka masker, dia batuk, maka ruangan itu menjadi ruangan penuh virus," tambahnya.

Untuk mengurangi kuman dan virus yang berada di dalam ruangan ber-AC, dr Dimas menyarankan agar pasien yang melakukan isolasi mandiri tidak terus menerus menyalakan AC ruangan.

"Secara berkala, AC dimatikan, dibuka jendelanya selama sejam, sehingga udara (dari dalam) tertukar dan orang yang terinfeksi tadi keluar ruangan terlebih dahulu," beber dr Dimas.

Lalu bagaimana dengan penggunaan kipas angin?

Sama seperti penggunaan AC, pasien isolasi mandiri diperbolehkan menggunakan kipas angin di dalam ruangan tetapi dengan catatan ruangan dan jendela dalam posisi terbuka.

"Kipas anginkan berputar, itu akan menguntungkan kita karena ada udara yang mendorong dari dalam ruangan ke luar ruangan," katanya.

Jika memungkinkan, pasien isolasi mandiri bisa memasang exhaust fan di dalam ruangan isolasi mandiri. Penggunaannya penting untuk menyedot udara sehingga udara di dalam ruangan yang penuh kuman dan virus, bisa keluar.



Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(any/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT