Pakar Waswas Bakal Ada Varian Corona Baru Susul Omicron, Masih Bisa Dicegah?

Pakar Waswas Bakal Ada Varian Corona Baru Susul Omicron, Masih Bisa Dicegah?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 28 Feb 2022 12:05 WIB
Pakar Waswas Bakal Ada Varian Corona Baru Susul Omicron, Masih Bisa Dicegah?
Penjelasan pakar perihal potensi munculnya varian Corona baru setelah Omicron. Foto: Getty Images/iStockphoto/MCCAIG
Jakarta -

Meski varian Omicron diyakini memicu gejala lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, sejumlah pakar meyakini varian ini tak bakal menjadi varian Corona terakhir yang merebak. Bahkan tak tertutup kemungkinan, varian baru yang muncul kelak memiliki tingkat penularan lebih tinggi, atau risiko gejala lebih berat.

Spesialis paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), menegaskan, salah satu cara mencegah munculnya varian baru adalah dengan mencegah penularan. Sebab jika penularan dibatasi, proses replikasi virus juga bisa ditekan sehingga meminimalkan risiko virus bermutasi.

"Kalau penularan ini tidak bisa kita cegah, virus terus bereplikasi. Maka pada saat replikasi itu, akan terjadi copy-paste yang mungkin tidak sama dengan induknya," ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Mengenal Pelbagai Kombinasi Vaksin COVID-19 dan Sejauh Mana Booster Diperlukan', Kamis (24/2/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ini berlangsung terus-menerus pada saat replikasi terjadi kesalahan, maka menimbulkan varian baru. Jadi salah satu cara mencegah varian baru adalah dengan mencegah penularan," imbuh dr Erlina.

Menurutnya, kemunculan varian Corona baru setelah Omicron sudah diprediksi banyak ahli. Walhasil, seiring vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan kini masih amat penting untuk diterapkan secara ketat.

ADVERTISEMENT

"Ingat, banyak sekali ahli sudah mengatakan bahwa kalau kita tidak berhasil mencegah penularan, tunggu setelah Omicron akan ada lagi varian baru. Jadi prediksinya sudah jelas. Oleh sebab itu mari kita mengantisipasi supaya prediksi ini nggak terjadi," pungkas dr Erlina.

Dalam kesempatan yang sama, pakar epidemiologis dari Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo, menyebut salah satu penyebab munculnya varian baru Corona adalah cakupan vaksinasi COVID-19 yang berbeda di setiap negara. Artinya, meski satu negara sudah memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, risiko muncul varian baru yang lebih berbahaya tetap ada jika masih ada negara lain yang cakupan vaksinasinya rendah.

"Kita tidak cukup hanya melihat negara sendiri. Tapi bagaimana negara-negara lain. Kalau masih ada negara-negara lain yang cakupan vaksinasinya sangat jauh di bawah kita, pasti banyak juga yang masih hanya cakupan dua dosisnya 30 persen atau kurang, itu masih banyak," terang Windhu.

"Yang kita khawatirkan akan muncul varian-varian baru yang mungkin saja bisa lebih menular meskipun kita harapkan virulensinya lebih rendah, itu membuat kita terus kelabakan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/fds)

Berita Terkait