Mengenang Kiprah Arifin Panigoro, Pebisnis yang Getol Perangi TBC di Indonesia

Mengenang Kiprah Arifin Panigoro, Pebisnis yang Getol Perangi TBC di Indonesia

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 01 Mar 2022 14:30 WIB
Mengenang Kiprah Arifin Panigoro, Pebisnis yang Getol Perangi TBC di Indonesia
Mendiang Arifin Panigoro. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Wafatnya sosok pengusaha Indonesia, Dr HC Ir H Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro, atau kerap dikenal dengan Arifin Panigoro menyisakan kenangan tersendiri bagi para pegiat TB di Indonesia. Beliau meninggal di usia 75 tahun pada Senin (28/2/2022) di Minneapolis, Amerika Serikat, pukul 14.29 waktu setempat (03.29 WIB).

Sosok Arifin Panigoro dinilai punya peran penting dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Ia membina Forum Stop TB Partnership Indonesia sejak tahun 2013 dan selanjutnya mendirikan Yayasan Kemitraan Strategis Tuberkulosis Indonesia (Stop TB Partnership Indonesia/STPI) di tahun 2018.

Dikutip dari siaran pers STPI, selama sekitar empat tahun kepemimpinannya yayasan tersebut telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam upaya memerangi TBC di nasional, regional, dan dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat yayasan tersebut, Arifin Panigoro mendukung Kementerian Kesehatan RI dengan menyelenggarakan acara sebagai upaya memerangi TBC. Bahkan momen-momen tersebut berhasil mendorong terbitnya Peraturan Presiden Nomor 67/Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.

Saat ini, STPI bekerja sama dengan berbagai donor internasional serta sektor swasta dan membentuk Konsorsium Komunitas TBC Penabulu-STPI sebagai penerima hibah utama dari Global Fund to Fight Against HIV-AIDS, TB, and Malaria.

ADVERTISEMENT

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama juga menyatakan rasa turut berduka cita. Ia pun membagikan sedikit ceritanya saat dirinya dan Arifin Panigoro menjadi pembicara di 'TB Summit 2021'.

"Almarhum menyampaikan 'keynote speech' dengan amat bersemangat tentang bagaimana kita perlu mengendalikan tuberkulosis di Indonesia. Saya ingat bahwa setelah acara pembukaan maka kami sempat mampir di stand Stop TB Partnership di acara yang dihadiri penggiat TB dari seluruh Indonesia itu," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom pada Selasa (1/3/2022).

"Semua kita amat kehilangan dengan wafatnya Pak Arifin Panigoro, semoga arwahnya mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT. Semoga perjuangan beliau dalam mengendalikan Tuberkulosis di Indonesia dapat terus berjalan menuju eliminasi tuberkulosis di negara kita," pungkas Prof Tjandra yang juga pernah menjadi Dirjen P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Kementerian Kesehatan RI.




(naf/up)

Berita Terkait