RI Sudah Punya 252 Kasus, 2 Gejala BA.2 'Siluman Omicron' Ini Tak Boleh Diabaikan

RI Sudah Punya 252 Kasus, 2 Gejala BA.2 'Siluman Omicron' Ini Tak Boleh Diabaikan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 02 Mar 2022 09:35 WIB
RI Sudah Punya 252 Kasus, 2 Gejala BA.2 Siluman Omicron Ini Tak Boleh Diabaikan
Gejala Omicron siluman. (Foto: Getty Images/iStockphoto/DMEPhotography)
Jakarta -

Sudah ada di Indonesia, subvarian Omicron BA.2 yang kerap dijuluki 'Siluman Omicron' disebut memiiki dua gejala baru, berbeda dengan strain aslinya. Menurut laporan Krem 2 News, dua gejala COVID-19 baru subvarian Omicron BA.2 tersebut adalah pusing dan kelelahan.

Ahli kesehatan dari Spokane Regional Health District (SRHD) Health Francisco, Velazquez, meyakini gejala subvarian Omicron BA.2 kerap datang bersamaan dengan beberapa keluhan pasien Omicron pada umumnya seperti bersin, batuk dan sakit tenggorokan, serta pilek.

"Waspada jika merasa pusing dan kelelahan. Infeksi sebelumnya dari varian Omicron (BA.1) juga tidak memberikan kekebalan untuk varian BA.2," terangnya, sambil menekankan perlunya vaksinasi booster, demi mencegah risiko rawat inap hingga kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BA.2 dikenal sebagai varian 'Siluman' lantaran memiliki kemampuan lebih mudah menular daripada varian aslinya, dikhawatirkan memicu gejala COVID-19 lebih parah. Subvarian BA.2 Omicron juga belakangan mulai mendominasi di banyak negara, menyusul jumlah kasus strain awal, termasuk baru-baru ini di Inggris.

Sementara di Indonesia, subvarian BA.2 Omicron baru bisa terdeteksi hingga 200 kasus. Namun, Kementerian Kesehatan RI menekankan kasus COVID-19 saat ini masih didominasi BA.1.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kita sudah mendeteksi varian BA.2 itu. Kalau kita liat jumlah varian BA.2 itu yang baru kita bisa deteksi adalah 252 varian BA.2," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers daring, Senin (1/3/2022).

"Memang dikatakan BA.2 ini terutama adalah dia lebih cepat menular dan juga meningkatkan tingkat keparahan. Tapi dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1. Tentunya kembali kewaspadaan kita," terang dr Nadia.

Simak juga 'Kabar Terbaru dari WHO Terkait Tingkat Keparahan Omicron BA.2':

[Gambas:Video 20detik]



(naf/up)

Berita Terkait