Perjuangan Nakes Ukraina Selamatkan Nyawa Anak-anak Korban Perang

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 02 Mar 2022 12:31 WIB
Anak-anak jadi korban perang Rusia-Ukraina. (Foto: Getty Images/Chris McGrath)
Jakarta - Setidaknya 16 anak di Ukraina meninggal dunia sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari lalu. Selain itu ada sekitar 45 anak yang terluka dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak Okhmatdyt di ibu kota Kyiv.

TIME melaporkan fasilitas pediatrik terbesar di Ukraina itu telah mengevakuasi anak dengan kondisi yang tidak mengancam jiwa. Tapi ada beberapa anak yang tidak bisa dipindahkan karena mereka masih menggunakan alat bantu.

Belum lagi terjadi penembakan di dekat rumah sakit pada malam hari, menurut ahli bedah Vitaly Demidov. Mayat dan mobil yang ditinggalkan disebut ada di sekitar gedung rumah sakit.

"Hal yang paling menyedihkan adalah ketika sirene berbunyi, kami harus turun bersama anak-anak dan orang tua ke ruang bawah tanah," kata Demidov kepada TIME.

"Kami berlari lima atau enam kali sehari di ruang bawah tanah dan di belakang," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa anak-anak dengan dukungan oksigen perlu tetap bernapas saat dipindahkan, dan ini berarti staf harus berjalan di samping brankar yang mengoperasikan ventilator manual.

Saat mencoba menyelamatkan anak-anak yang terluka dalam perang, staf juga merawat mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya. Di tengah penembakan, operasi kompleks dilakukan pada seorang gadis berusia 15 tahun, yang tiba empat bulan lalu dari wilayah Volyn di barat laut Ukraina, dengan diagnosis leukemia limfoblastik.

Vadym Tkachuk, kepala unit perawatan intensif dari Pusat Kardiologi Anak dan Bedah Jantung, mengatakan bahwa untuk saat ini, unit perawatan intensif telah dipindahkan ke ruang bawah tanah.

Di antara mereka adalah pasien pra operasi yang baru lahir dan anak-anak setelah operasi jantung, banyak di antaranya berada dalam kondisi serius. Beberapa menggunakan ventilator atau menjalani dialisis.

"Saat ini, kami hanya melakukan operasi darurat pada pasien yang [akan] meninggal tanpa operasi jantung. Kita harus menunda operasi yang direncanakan sampai akhir perang ini. Staf medis klinik telah bekerja tanpa henti sejak awal pertempuran, karena tidak semua orang bisa pergi ke rumah sakit."

Simak Video 'Zelenskiy Siap Berunding dengan Putin: Tapi Setop Dulu Pengeboman':






(kna/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork