Tak seperti varian COVID-19 sebelumnya, Omicron disebut memiliki gejala yang lebih ringan dan cenderung mirip dengan flu biasa. Namun, beberapa pakar menyebut varian Omicron ini sebagai 'silent killer', sebab gejalanya masih bisa terasa meski pasien sudah sembuh.
Gejala pasca sembuh dari Omicron ini tak hanya dialami oleh pasien dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Gejala yang muncul mulai dari kelelahan, kabut otak, gangguan jantung, sesak napas, hingga pegal-pegal di seluruh badan.
"Alasan gejala Omicron bisa terjadi dalam waktu yang lama, termasuk respons peradangan yang terus-menerus pada beberapa pasien dan yang terjadi pada pasien autoimun, ini dipicu oleh virus pasca pemulihan dari COVID-19," kata Senior Director Internal Medicine & Medical Advisor di Max Hospital, Gurgaon, Dr Ashutosh Shukla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang memiliki respons imun yang bervariasi, hal ini memungkinkan orang memiliki gejala berkepanjangan setelah COVID-19 yang juga berbeda. Pasca pemulihan dari COVID-19, sekitar 50-60 persen pasien memiliki gejala yang menetap selama 3 minggu atau lebih," jelasnya yang dikutip dari Hindustan Times, Jumat (4/3/2022).
Siapa yang Paling Berisiko Mengalami Gejala Pasca Sembuh dari Omicron?
Kondisi ini bisa dialami oleh orang dari semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Namun, tingkat keparahan penyakitnya bisa lebih banyak terjadi pada populasi lansia di atas 60 tahun.
Spesialis paru dan perawatan kritis di unit Perawatan Transisi Porvoo, Dr Santosh Jha, menyebutkan orang dengan penyakit penyerta sangat mungkin mengalami penyakit yang parah setelah sembuh dari Omicron. Penyakit penyerta yang dimaksud seperti:
- Diabetes
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Pasien kanker
- Pasien yang mengkonsumsi obat imunosupresan
"Orang-orang di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki satu atau lebih kondisi komorbiditas lebih berisiko. Mereka yang memiliki penyakit covid yang parah lebih mungkin mengalami gejala yang berkepanjangan," beber Dr Shukla.
"Selain itu, orang-orang yang mengalami stres atau kecemasan atau depresi yang tinggi sebelum Covid juga lebih mungkin mengalami gejala yang berkepanjangan," lanjutnya.
Gejala apa saja yang bisa muncul meski pasien sudah sembuh dari Omicron? Klik ke halaman selanjutnya.
Simak video 'Tidak Ada Jaminan Varian Covid-19 Selanjutnya Lebih Ringan':
Adapun beberapa gejala umum yang muncul setelah sembuh dari COVID-19 varian Omicron ini, yaitu:
- Kelelahan dan kelemahan yang berkepanjangan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Memori yang hilang, konsentrasi buruk, dan kabut mental (mental fog)
- Kesulitan tidur
- Nyeri otot dan nyeri tubuh
- Sakit kepala
- Suasana hati yang rendah dan detak jantung yang cepat
- Bronkitis pasca-Covid yang menyebabkan batuk yang mengganggu
- Memburuknya penyakit penyerta yang sudah ada sebelumnya
Konsultan dokter dan kepala spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Asia, Faridabad, Dr Charu Dutt Arora, juga menyebutkan beberapa kondisi yang bisa muncul setelah sembuh dari Omicron. Gejala yang umumnya terjadi seperti sakit kepala, nyeri di punggung bawah, lesu, rambut rontok, kelelahan, kecemasan, kesemutan di area telinga, dan sesak napas.
Sementara gejala pada anak bisa mengalami kondisi Sindrom Peradangan Multisistem pasca Covid. Hal ini diungkapkan oleh Konsultan Kehormatan Penyakit Dalam dan Direktur Akademik Kehormatan ICU di Rumah Sakit Bhatia Mumbai, Dr Ashit Bhagwati.
"Terlihat bahwa sebagian kecil anak-anak mengalami Sindrom Peradangan Multisistem pasca covid, meskipun beberapa orang dewasa juga mengalami fibrosis paru-paru karena resolusi yang tertunda yang harus menjalani latihan rehabilitasi paru-paru," katanya.











































