PPKM Mulai Longgar, Ini Catatan Eks Petinggi WHO soal Situasi COVID RI

PPKM Mulai Longgar, Ini Catatan Eks Petinggi WHO soal Situasi COVID RI

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 08 Mar 2022 10:04 WIB
PPKM Mulai Longgar, Ini Catatan Eks Petinggi WHO soal Situasi COVID RI
Foto ilustrasi: Antara Foto
Jakarta -

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah Indonesia mulai melonggar seiring tren penurunan kasus COVID-19. Pemerintah kini juga tidak lagi mewajibkan tes PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan domestik jalur udara, laut, serta darat.

Mengomentari upaya pembatasan yang makin longgar, Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait situasi kasus COVID-19 RI.

Pertama adalah soal cakupan vaksinasi COVID-19, baik dosis primer maupun booster. Menurut Prof Tjandra cakupan vaksinasi RI saat ini masih bisa ditingkatkan lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksinasi primer perlu terus ditingkatkan sampai 70 persen dari total penduduk, bukan hanya 70 persen dari sasaran yang ditetapkan. Booster masih harus ditingkatkan maksimal, angka cakupan sekitar 5-6 persen sekarang ini nampaknya masih terlalu rendah," ujar Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (8/3/2022).

Sistem kesehatan dan pelayanan di rumah sakit (RS) juga jadi perhatian. Saat ini menurut Prof Tjandra angka kematian masih relatif tinggi meski kasusnya sudah mulai menurun.

ADVERTISEMENT

Terakhir adalah terkait kemampuan pengawasan dan deteksi kasus COVID-19 RI. Perlu lebih banyak laboratorium yang bisa melakukan whole genome sequencing atau mungkin survei limbah untuk berjaga-jaga terhadap kemunculan varian baru.

"Surveilans (kasus probable/confirmed dan juga gejala/sindromik) harus terus ketat dilakukan, sehingga kalau ada peningkatan kasus maka terdeteksi sejak awal sekali," ungkap Prof Tjandra.




(fds/up)

Berita Terkait