WHO Beberkan Tiga Gejala Long COVID Paling Sering Dikeluhkan

ADVERTISEMENT

WHO Beberkan Tiga Gejala Long COVID Paling Sering Dikeluhkan

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Jumat, 11 Mar 2022 15:58 WIB
Makanan Terasa Aneh Di Mulut? Hati-Hati, Bisa Jadi Gejala COVID-19!
WHO beberkan gejala long COVID paling umum dirasakan (Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem)
Jakarta -

Gejala COVID-19 ternyata tidak hanya menjangkit selama masa infeksi, tetapi bisa juga dirasakan setelah dinyatakan sembuh. Kondisi tersebut dikenal dengan long COVID atau Post COVID Syndrome.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang bisa dikatakan mengalami long COVID jika gejala COVID bertahan selama dua bulan atau lebih.

"Tetapi jika gejala itu hilang dalam seminggu, atau beberapa minggu, atau sebulan setelah dinyatakan sembuh dari COVID, maka kami tidak menganggapnya sebagai long COVID," ujar dr Janet Diaz, pimpinan manajemen klinis WHE di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari Times of India, Jumat (11/3/2022).

Lebih lanjut dr Diaz mengatakan, terdapat tiga gejala umum long COVID yang sering dilaporkan dari lebih 200 gejala long COVID yang tercatat dalam jurnal ilmiah berdasarkan laporan pasien long COVID.

"Ada tiga gejala umum long COVID yang sering dilaporkan. Pertama adalah kelelahan, kedua adalah sesak napas atau kesulitan bernapas, ketiga adalah disfungsi kognitif," ungkap dr Diaz.

Gejala Long COVID

Kelelahan

Banyak pasien yang sudah sembuh tetapi mengalami long COVID, biasanya mudah merasa lelah. Kondisi tersebut biasanya bertahan selama berminggu-minggu.

Para ahli mengatakan, merasa mudah lelah menjadi gejala yang cukup umum ditemukan pada pasien yang mengalami long COVID.

Kesulitan Bernapas

Sesak napas atau napas terasa pendek saat melakukan aktivitas ringan, menjadi salah satu gejala yang kerap dilaporkan para pengidap long COVID.

"Apakah Anda merasa napas Anda lebih terbatas? Katakanlah Anda dulu bisa berlari sejauh satu mil, namun sekarang Anda tidak mampu berlari selama itu karena sesak napas," kata dr Diaz.

Disfungsi Kognitif

Seperti yang sudah banyak diberitakan, COVID-19 dapat mempengaruhi fungsi normal otak atau biasa dikenal dengan brain fog.

"Orang-orang yang mengalami brain fog, akan merasakan kesulitan untuk fokus, memiliki masalah dengan daya ingat atau ingatan, kesulitan tidur, dan masalah kognitif lainnya," ujar dr Diaz.

Kapan Harus Bertemu Dokter Saat Mengalami Long COVID?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jika seseorang merasakan gejala COVID lebih dari tiga bulan, sebaiknya segera menemui dokter untuk mengkonsultasikan kondisi tubuh.

"Kami menyarankan harus segera melakukan pengecekan jika gejala COVID masih dirasakan selama tiga bulan. Karena setelah tiga bulan itulah, Anda kemungkinan mengalami long COVID dan diperlukan evaluasi," terang dr Diaz.



Simak Video "Mengenal Hiposmia, Gejala Baru Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(any/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT