Kabar Gembira! Pfizer Mulai Uji Klinis Pil COVID-19 Anak 5-17 Tahun

ADVERTISEMENT

Kabar Gembira! Pfizer Mulai Uji Klinis Pil COVID-19 Anak 5-17 Tahun

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Jumat, 11 Mar 2022 21:00 WIB
FILE - In this Nov. 9, 2020, file photo, a general view of Pfizer Manufacturing Belgium in Puurs, Belgium. Pfizer and BioNTech say theyve won permission Wednesday, Dec. 2, 2020, for emergency use of their COVID-19 vaccine in Britain, the world’s first coronavirus shot that’s backed by rigorous science -- and a major step toward eventually ending the pandemic.(AP Photo/Virginia Mayo, File)
Pfizer mulai melakukan uji klinis pil COVID-19 untuk anak usia 5-17 tahun. (Foto: AP/Virginia Mayo)
Jakarta -

Perusahaan farmasi Pfizer, mengumumkan akan melakukan uji klinis pil antivirus COVID-19 yakni Paxlovid, untuk kelompok anak-anak.

Pada Desember 2020 lalu, pil obat Paxlovid sudah disahkan sebagai terapi COVID-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Namun pil pengobatan hanya diberikan kepada anak usia 12 tahun ke atas yang memiliki gejala ringan, sedang, hingga berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Dikutip dari ABC News, Kamis (10/3/2022), uji klinis Paxlovid akan dilakukan pada 140 anak kelompok rentan berusia 5 hingga 17 tahun, yang akan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok anak di antaranya memiliki berat badan antara 44 sampai 88 pon (sekitar 20 kg hingga 40 kg), kemudian kelompok kedua khusus untuk anak dengan berat badan lebih dari 88 pon.

Pada kelompok anak dengan berat badan di atas 40 kg, akan diberikan dosis setara dengan yang diberikan untuk remaja dan dewasa. Sedangkan bagi kelompok anak dengan berat badan di bawahnya, akan diberikan dosis yang lebih kecil.

"Sejak awal pandemi, lebih dari 11 juta anak di bawah usia 18 tahun di Amerika Serikat dinyatakan positif COVID-19. Artinya, angka tersebut mewakili hampir 18 persen dari kasus yang dilaporkan dan menyebabkan 100.00 pasien dirawat di rumah sakit," ungak Kepala Petugas Ilmiah dan Presiden Penelitian, Mikael Dolsten.

"Ada kebutuhan yang signifikan tetapi tidak bisa terpenuhi bagi anak yang melakukan rawat jalan, yang dapat membantu mereka dalam mencegah perkembangan penyakit parah, termasuk rawat inap atau risiko kematian," lanjut Mikael Dolsten.

Bagi anak usia di bawah 6 tahun, tidak akan dimasukkan dalam penelitian ini. Namun pihak Pfizer mengatakan, penelitian mengenai pil ini masih berjalan guna menentukan dosis terbaik untuk kelompok anak-anak.

Data uji klinis menunjukkan pil Paxlovid dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian pasien COVID-19 sebesar 89 persen dalam tiga hari. Pil ini disarankan dikonsumsi dua kali sehari selama lima hari.



Simak Video "Obat Covid-19 untuk Pasien Isolasi Mandiri Masih Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(any/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT